Wednesday, 22 July 2009

Cinta uang membawa duka (I Timotius 6:10)

Karena akar segala kejahatan ialah cinta uang. Sebab oleh memburu uanglah beberapa orang telah menyimpang dari iman dan menyiksa dirinya dengan berbagai-bagai duka.

Nats ini merupakan nasihat rasul Paulus kepada Timotius untuk diajarkan kepada jemaat di Efesus. Dimana sebagian orang telah memiliki hasrat yang berlebihan untuk menjadi kaya. Sebenarnya ingin menjadi kaya tidak ada masalah tetapi hasrat yang berlebihan akan membuat orang gelap mata dan menghalalkan segala cara. Kelihatannya orang-orang ini memang sudah gelap mata karena terbukti mereka tidak lagi mengerti ajaran yang murni tentang Firman Tuhan. Seolah-olah mereka memahami betul akan inti ajaran Kristus tetapi sebenarnya mereka hanya berlagak sok tahu. Yang benar (halal) bagi mereka adalah jika mendatangkan keuntungan material. Karena itu mereka juga suka mencari soal dan bersilat kata. Kebiasaan mereka ini telah mengakibatkan timbulnya kedengkian, cidera, fitnah, saling curiga dan percekcokan karena orang-orang telah kehilangan akal sehat. Yang paling parah mereka juga mengharapkan keuntungan material dari ibadah itu sendiri. Artinya seluruh aktifitas keagamaan harus menjadi bagian dari upaya mendatangkan keuntungan materi sebanyak-banyaknya. Karena itu tepat sekali jika rasul Paulus menyebut mereka ini adalah orang-orang yang cinta uang. Tidak ada yang salah dengan uang tapi menjadi masalah jika orang menjadi cinta uang. Biasanya hati seseorang melekat pada apa yang dicintainya. Karena itu cinta uang akan membuat hati melekat pada uang. Sehubungan dengan itu Yesus pernah mengatakan: “Karena di mana hartamu berada, di situ juga hatimu berada.” (Mat 6:21) Jika hati sudah melekat pada uang maka pada saat yang sama dia mendapat prioritas utama dalam hidup. Dia akan menggantikan kedudukan TUHAN di dalam hati. Jika uang sudah bertakhta dalam hati seseorang maka orang tersebut akan menjadi pelayan bagi uang itu sendiri. Salah satu watak uang adalah tidak setia, sehingga mencintainya akan membuat orang sengsara atau menderita pada akhirnya. Hari ini dia seakan pelayan yang baik dan setia tapi besok dia bisa berobah menjadi tuan yang lalim. Hari ini dia bagai seorang kekasih yang membuat kita tersenyum tapi besok dia akan menjadi musuh yang membuat kita terkapar. Hubungan apapun yang dibangun di atas nilai uang adalah sangat rapuh dan berakhir pada kekecewaan. Itulah sebabnya dikatakan: “Akar segala kejahatan ialah cinta uang. Sebab oleh memburu uanglah beberapa orang telah menyimpang dari iman dan menyiksa dirinya dengan berbagai-bagai duka.” Yang menjadi akar segala kejahatan bukanlah uang melainkan cinta uang. Tidak terhitung jumlahnya orang yang telah terjerumus ke dalam lumpur dosa yang sangat dalam bahkan menggadaikan imannya sendiri karena uang. Demikian juga banyak sekali orang yang telah mengalami berbagai duka atau penderitaan karena memburu uang. Dalam Alkitab Contemporary English Version hal itu lebih jelas dinyatakan: “The love of money causes all kinds of trouble..........” (artinya: Cinta uang menyebabkan semua jenis masalah). Tidak hanya satu jenis masalah yang ditimbulkan oleh cinta uang tapi semua masalah, misalnya; masalah kesehatan, masalah sosial, masalah keamanan, masalah krisis iman, masalah rumahtangga, masalah pendidikan, dll. Yang paling parah semua masalah itu dapat terjadi pada saat yang bersamaan. Melalui nats ini kita diingatkan bahwa uang adalah salah satu dari sekian banyak pemberian TUHAN untuk kebahagiaan hidup umat manusia. Sebanyak-banyaknya atau sedikit-dikitnya uang yang kita punya dia tetaplah pemberianNya. Jangan pernah lebih mencintai pemberian itu daripada Dia Sang Pemberi itu sendiri. Syukurilah pemberianNya dan muliakanlah Dia yang memberi. Amin.

Wednesday, 3 June 2009

PENTAKOSTA; Roh yang membawa kehidupan bagi seluruh umat manusia

1. Pendahuluan.
Sama seperti Natal dan Paskah, Pentakosta adalah salah satu Hari Besar penting dalam Kekristenan. Bahkan dalam beberapa Gereja dirayakan dua kali melalui ibadah pada hari Minggu dan Senin. Berbicara tentang Pentakosta biasanya ingatan kita akan langsung tertuju kepada peristiwa Pencurahan Roh Kudus dalam Kisah 2:1-13. Mengenai peristiwa ini Yesus sudah mengatakannya sebelumnya (Kis. 1:8). Yesus menjanjikan akan mencurahkan Roh Kudus untuk memberi kekuatan dan memperlengkapi mereka dalam menunaikan tugas panggilannya. Dalam kaitan itu jugalah Yesus menjanjikan bahwa mereka akan diberi kuasa untuk mengusir setan. Mereka juga akan berbicara dalam bahasa-bahasa yang baru. (Mark. 16:17) Kemampuan berbicara dalam bahasa baru berhubungan dengan bahasa lidah, sebab di dalamnya pembatasan bahwa manusia terlangkahi dan mungkin juga dipakai bahasa malaikat (bnd. 1 Kor. 13:1). Disamping itu kemampuan berbicara dalam bahasa baru itu dapat juga dihubungkan dengan mukjizat pada hari Pentakosta ini, ketika hadirin mendengar rasul-rasul itu berkata-kata dalam bahasa mereka sendiri (Kis. 2:4-12). Tetapi hal terpenting dari semuanya itu ialah bahwa batas-batas bahasa tidak berlaku lagi. Injil sudah menjadi milik semua bangsa. Mereka dapat mendengar, mengamini dan menyaksikannya dalam bahasa mereka sendiri. Kebenaran ini tercermin dalam nasihat Rasul Paulus kepada jemaat di Korintus: ”Tetapi dalam pertemuan jemaat aku lebih suka mengucapkan lima kata yang dapat dimengerti untuk mengajar orang lain juga, daripada beribu-ribu kata dengan bahasa roh.” (1 Kor. 14:19). Hal ini bukanlah untuk merendahkan atau menyangkal keberadaan bahasa roh sebab itu juga merupakan salah satu karunia Roh. Bahkan mengenai itu Paulus sendiri lebih daripada semua jemaat. Tapi dia hendak mengoreksi pemahaman yang menganggap bahwa bahasa roh-lah satu-satunya bahasa yang boleh digunakan dalam pertemuan jemaat. Seakan-akan itulah satu-satunya bahasa yang kudus dan berkenan kepada Tuhan. Paulus menjelaskannya dengan memberi penekanan yang sangat mencolok, bahwa lebih baik menggunakan lima kata yang dapat dimengerti untuk mengajar daripada beribu-ribu kata dengan bahasa roh.

2. Bahasa yang baru?
Mengingat pesan Yesus dalam Matius 28:19-20 ; Kisah 1:8 dimana Injil harus diberitakan sampai ke ujung bumi, maka bahasa adalah unsur yang sangat penting dalam menunaikan amanat itu. Yang dimaksud dalam hal ini ialah bahasa yang diungkapkan dalam perkataan. Tapi dalam Injil yang lebih tua, Markus secara eksplisit terdapat pemahaman tentang bahasa yang lebih luas. Yesus berpesan: “Pergilah ke seluruh dunia, beritakanlah Injil kepada segala makhluk.” (16:15) – Yunani; ktisis= ciptaan, NKJV; creature= makhluk. Bagaimanakah kita dapat berbicara dalam bahasa manusia kepada segala ciptaan? Yesus tidak bermaksud mengatakan sesuatu yang mustahil. Dalam kaitan itulah Dia menjanjikan akan memberikan murid-muridNya kemampuan dalam bahasa-bahasa yang baru. Bahasa bukanlah semata-mata ungkapan dalam bentuk perkataan saja. Bukankah suatu simbol atau tindakan juga merupakan bahasa untuk mengungkapkan sesuatu? Satu sentuhan lembut dari seorang ayah di pundak anaknya akan dengan mudah dipahami maknanya oleh anak tersebut sebagai ungkapan kasih sayang. Demikianlah seluruh makhluk saat ini menunggu ungkapan kabar baik dari orang-orang yang percaya atau yang sudah menerima Roh Kudus.

3. Bumi sedang sekarat.

Tidak terkecuali, HKBP sebagai buah pekerjaan Roh Kudus juga diutus untuk menunaikan amanat tersebut. Saat dimana dunia sedang mengalami degradasi dalam berbagai bidang kehidupan. Apabila digambarkan dalam suatu karikatur maka sosok bumi kita ini sedang dililiti oleh selang infus yang banyak sekali. Menggambarkan bahwa bumi kita sedang sakit parah atau sekarat jika terlalu ekstrim dikatakan sedang di ambang kematian. Ada bahaya pemanasan global (global warming) yang mengancam kehidupan di bumi ini. Hal ini ditandai dengan meningkatnya suhu bumi yang mengakibatkan mencairnya es di daerah kutub. Kini iklim dunia sudah berubah dan cenderung tidak teratur. Debet air meningkat dimana-mana. Daerah yang dulunya kering kini menjadi luapan air. Malah sebaliknya daerah dengan pengairan yang baik sekarang mengalami kekeringan. Banjir menjadi pemandangan yang biasa setiap hari. Seiring dengan itu pengrusakan alam yang sangat parah dewasa ini turut mengancam kehidupan karena bencana alam-bencana alam yang ditimbulkannya. Disamping itu Sekjen PBB telah mengingatkan dunia akan ancaman krisis pangan. Hal ini sama bahayanya juga dengan pemanasan global. Kita tentu masih mengingat krisis pangan selama tujuh tahun yang melanda Mesir. Alangkah beruntungnya Mesir dan sekitarnya pada saat itu karena masih ada seseorang seperti Yusuf yang dipakai Tuhan untuk mengantisipasi krisis tersebut. Karena hal itu Firaun sendiri memandang Yusuf sebagai seorang yang penuh dengan Roh Allah (Kej. 41:38). Dunia juga mengalami krisis kemanusiaan yang sangat parah. Dimana tingkat kejahatan semakin meningkat; baik secara kwantitas maupun kwalitas. Tulisan “anti korupsi” banyak terpampang di pintu-pintu ruang kerja (kantor), di belakang kursi, di kaca mobil, dll, tapi korupsi tetap saja meraja lela bag cendawan di musim hujan. Kekerasan sepertinya sudah menjadi budaya akhir-akhir ini. Pengadilan massa seakan-akan sudah menjadi trend di tengah-tengah kehidupan bermasyarakat, beragama, politik, pendidikan, dll. Pemandangan ini terjadi hampir setiap hari di sekitar kita(baca; negeri kita). Tanpa disadari bangsa ini sudah mengalami proses “alienasi” (keterasingan) di negerinya sendiri. Budaya kekerasan ini mengalami peningkatan dengan semakin maraknya “jagal-menjagal” dewasa ini. Suatu tindakan pembunuhan dengan cara memotong-motong bagian tubuh korbannya. Dalam prakteknya ternyata kejahatan ini lebih sering dilakukan oleh orang-orang yang sangat dekat dengan sikorban.

4. Tugas Gereja sebagai Karya Roh Kudus
Inilah dunia yang kepadanya Gereja harus terus memberitakan Injil, sesuai amanat Yesus dalam Matius 28:19-20 ; Kisah 1:8 dan Markus 16:15. Inilah dunia konteks dimana HKBP telah mencanangkan Tahun Koinonia, Marturia dan Diakonia saat ini. Bumi membutuhkan pertolongan, membutuhkan kabar baik melalui tindakan-tindakan yang digerakkan oleh Roh Kudus. Roh yang bersumber dari Pencipta dan Pemilik semesta langit dan bumi. Dialah yang membuat segala sesuatu baik dan menghendaki kebaikan bagi seluruh manusia bahkan seluruh ciptaanNya. Roh yang berkarya untuk kebaikan sekelompok orang tertentu saja bukanlah bersumber dari Dia. Jadi Gereja (baca: umat percaya) sebagai karya Roh Kudus haruslah semakin giat dan berani memberitakan pesan-pesan kehidupan, kasih persaudaraan, keadilan, kesetiaan, kejujuran dan keutuhan ciptaan. Hal ini sangat mendesak dewasa ini. Untuk itulah Tuhan mencurahkan RohNya ke atas semua manusia. Tidak hanya kepada orang-orang tertentu saja tetapi juga kepada anak laki-laki, anak perempuan, orangtua, teruna-teruna, hamba laki-laki dan perempuan (bnd. Yoel 2:28-29). Dunia membutuhkan orang-orang seperti Yusuf yang pintar, pekerja keras, sabar, rendah hati, tulus, tidak pendendam, berintegritas, terutama penuh dengan Roh Allah untuk memperbaiki keadaan. Kita membutuhkan orang-orang seperti itu ada di Parlemen, seluruh jajaran Pemerintahan, moneter, masyarakat dan Gereja.

5. Kesimpulan
Demikianlah Roh Kudus hingga hari ini akan terus berkarya untuk kebaikan seluruh ciptaanNya. Dialah Roh yang membawa kehidupan bagi seluruh manusia bahkan seluruh makhluk.

Tuesday, 26 May 2009

“HOLAN HATA DO HOLONG NI AMANTA I”

Dung tarhira onom bulan manjalo pasupasu parsaripeon di Jakarta mulak ma sepasang Pangoli dohot Oroan tu hutanasida. Asa anggiat tumangkas ditanda angka keluarga dohot sisolhot ni pangoli i inanta i. Mansai dao do sian ibukota kecamatan hutanasida i pola lobi 10 Km. Angkup ni i martingki do angkutan umum masuk tu hutanasida jala olat ni pkl 17.00 (botari) wib do, dungkon ni ndang adong be kendaraan umum nda ingkon mardalanpat nama. Songoni ma tongon nunga mareak pungkul 17.30 wib Pangoli on na margoar si Landong dohot Inanta i na margoar Sorta sahat di ibukota Kecamatan i. Asa ingkon mardalanpat nama nasida laho mampareahi hutanasida sian ibukota ni Kecamatan i. Ala so adong be kendaraan umum dipangido inanta i do asa marborngin tagonan nasida di ibukota Kecamatan i paima adong motor marsogot laho tu hutanasida i. Alai gogo do si Landong paposhon roha ni si Sorta soripadana i paboa na so pola mahua nasida di pardalanan. “Tung loasonhu ma ho hasian marmara?” ninna amanta si Landong. Didok dope tahe hata na asing: “Ho do haholonganhu, molo manang mahua ho na tumagon mate do ahu!” Angkup nii didok dope: “Pos roham maradu hosangku huseahon laho manjaga ho, beta ma inang soripada na ulilagu, haholongan!” ninna. Ragam dope tahe dipandok amanta si Landong angka hata na paposhon roha ni inanta si Sorta. Tutu gabe pos do roha ni inanta si Sorta umbege angka hata ni amanta si Landong, na pola rade ibana hape sahat tu hamatean holan laho mangondihon nasida. Saut ma nasida manguduti pardalanan mampareahi huta ni amanta si Landong. Tung rosu (mesra) ma tahe idaon nasida na mardalan i. Halak na marnida pe pintor diantusi do na pengantin baru do nasida tongon. Molo tongon mamolus dalan na marlubang manang margambogambo pintor hatop do amanta si Landong maniop tangan ni inanta i laho manogu, atik pe boi do nian dalanan ni inanta si Sorta dalan i. Sandok godang ma dibahen amanta si Landong dalan laho patuduhon holong ni rohana. Sipata dipapujipuji inanta i, sipata songon na dihaol, sipata songon na digalmit, d.n.a. Dung tarhira 5 Km bongot ma nasida tu dalan na lungun manang langlang. Ala naung mareak botari, nunga songon na lam holom, angkup nii ragam soara ni binatang sian tombak na humaliang i pe nunga masipatubege soarana be. Songon na mabiar inanta si Sorta ala ndang hea ditagam rohana songoni hape lungun ni dalan tu huta ni amanta si Landong. Amanta si Landong pe sasintongna nunga mamungka dohot mabiar, alai sai diuji ibana do tongtong mangapoi inanta soripadana i. Ndang apala sadia lelengnari tompu ma tarbege sada soara na asing sian tombak i, songon soara ni binatang na mangorong. Dipamanat nasida hira soara ni gompul na maotaot do i. Pintor dipaso ma pardalannasida jala laos ditailihon nasida humaliang inganan i. Tahutan ma inanta si Sorta huhut humitir simanjojakna jala ngali sandok pamatangna ala ni biarna. Amanta si Landong pe ndang manghatai be, nunga manghohom, ndang diboto ibana be manang aha sidohononna tu inanta i. Nunga tung dohot ibana tahutan jala humitir huhut mamparrohahon humaliang. Sasintongna ndang parmaraan i na naeng anahononna alai na mangalului hau do bahen panjangkitanna aik beha tompu sahat gompul i di jolonasida. Tutu do surasura ni roha ni amanta i ndang sadia leleng pintor jongjong ma sada gompul na balga di jolonasida mangorong naeng mamolgak. Pintor hatop do amanta si Landong mangangkat laos manjangkit sada hau na jonok tu hajongjonganna i. Dihudus ibana manjangkit. Alai ala ni biarna sipata sai runsur do patna sian hau i. Dung sahat ibana di ginjang dihaol ibana ma mansai gomos bona ni hau. Alai ianggo inanta si Sorta sai tumatangis ma sahalakna di toru patagamtagam mara. “Unang tadinghon sahalakhu, amang paloasonmu ma hape mate ahu allangon ni gompul on!?” ninna inanta i huhut tumatangis. “Ondihon ahu amang!!!” ninna inanta i muse. Alai hohom do amanta si Landong huhut dipagomos sitioponna tu hau i. Ndang sadia leleng, huroha ala nunga malitondi gabe pingsan ma inanta i laos peak di tongandalan i. Nangetnanget ma ditailihon amanta si Landong tu toru manang songon dia na masa tu inanta i. Dibereng ibana ma dipajonok gompul i tu inanta si Sorta naung peak i. “Haratonna ma huroha,” ninna rohana. Dipajonok gompul i ma babana tu sipareon ni inanta i. “Inang, tung pinggolna i do huroha parjolo haratonna,” ninna surasura ni rohana. Alai dung dipamanat ibana ndang marnadiallang gompul i sipareon ni inanta i, baliksa gabe sai hira na marhusip do gompul i tu inanta i. Dung hira sadia leleng memang gabe ditinggalhon gompul i do inanta i di ujungna. Dung pos roha ni amanta si Landong naung dao gompul i dibaranihon ibana ma tuat sian hau panjangkitanna i. Pintor dihalaputi ma mandungoi inanta si Sorta sian na pingsan i. Dung hira tarjolma inanta i pintor dihaol ibana ma muse nasida dalan patuduhon balga ni rohana ala malua sian parmaraan bolon. “Mauliate ma di Tuhanta, ndang manang dihahua gompul i ho hape inang boru ni raja!” ninna ibana. Inanta i pe mansai las situtu do rohana dung diboto ibana na malua sian parmaraan i. “Tung pulut do antong roham manadinghon ahu di parmaraan i!” ninna inanta i. Gabe minta maaf ma amanta si Landong tu inanta i. “Alai manang boha pe mauliate ma di Tuhanta ala dipalua do ho sian parmaraan i, i do na rumingkot. Minta maaf ma jo ahu da inang,” ninna amanta si Landong. Dungi disungkun amanta si Landong ma inanta i; “Alai aut nii ma jo tahe, hurimpu do na parjolo sipareonmi allangon ni gompul i nangkin. Ai hubereng sai tusi do nangkin dipajonok ibana babana i. Hape gabe sai hira na marhusip do gompul i nangkin tu ho. Na adong do dihusiphon gompul i tu ho, inang?” ninna amanta i. “I do, adong do dihusiphon gompul i tu ahu nangkin, alai ndang pola ringkot botoonmu i,” ninna inanta si Sorta. “Ho nian, paboa ma jo inang asa huboto aha do dihusiphon gompul i tu ho nangkin,” ninna amanta si Landong mangelek. Ala nunga sai dielek gabe didok inanta si Sorta ma. “Alai molo hupaboa aha dihusiphon gompul i unang hansit roham da!” ninna inanta i. On do dihusiphon babiat i tu ahu nangkin: “HOLAN HATA DO HOLONG NI AMANTA I TU HO, INANG!!!” ninna inanta si Sorta. Umbege i gabe maila ma amanta si Landong, ai tung apala sintong situtu do na nidok ni inanta i. Anggo hatana saleleng on maradu seahononna hosana laho patuduhon holong ni rohana tu inanta si Sorta, hape hataridaanna NIHIL alias HOLAN HATA. Nian ndang mungkin marhusip gompul i tu inanta i alai ianggo holong ni amanta i na HOLAN HATA tu inanta i tutu do i. Didok hata ni Debata: “Hamu angka anaha, unang ma hatanta dohot dilanta mangkaholongi; naeng ma marhitehite pambahenan dohot hasintongan.” (1 Joh 3:18)

Friday, 17 April 2009

Kasih karunia yang menyelamatkan (Titus 3 : 3 - 7)

Seorang pria bernama Holong sedang melintas dekat TPS (tempat pembuangan sampah). Sepintas dia menoleh dan melihat sebuah radio transistor terletak di sana. Entah apa yang menggerakkan hatinya tiba-tiba dia mendekati TPS tersebut dan memperhatikan radio tadi. Ternyata radio transistor jenis yang sudah lama sekali, sepertinya dari tahun 60-an. Mungkin barang seperti itu tidak diproduksi lagi saat ini. Kelihatannya radio itu sudah sangat rusak, tidak mungkin bisa diperbaiki lagi. Sekali lagi, entah apa yang mendorong hatinya Holong mengambil radio tersebut dan membawanya pulang ke rumah. Sebenarnya Holong adalah seorang kaya, di rumahnya yang besar dia memiliki berbagai jenis media hiburan yang modern; TV, karaoke, mini studio, termasuk radio jenis/merk terkini. Lalu mengapa dia mengambil dan membawa pulang radio “na segasega” (rongsokan) tadi? Sekarang dia mulai mencari tukang reparasi radio. Ternyata tidak mudah mencari tukang reparasi yang bersedia memperbaiki radio tersebut. Karena selain sulit mencari perangkatnya yang baru mereka juga tidak pernah memperbaiki jenis radio setua itu apalagi dengan kerusakan di sana-sini. Sampai akhirnya Holong bertemu dengan seorang tukang reparasi yang sudah tua, namanya Pak Pande. Kelihatannya dia sangat berpengalaman. Tapi Pak Pande menganjurkan sebaiknya radio itu tidak usah diperbaiki lagi. “Pak Holong sudah rugi memperbaiki radio ini. Selain sudah ketinggalan jaman, biaya memperbaiki radio ini sudah lebih besar daripada membeli yang baru,” demikian saran Pak Pande. Lalu Holong menjawab: “Saya tidak tanya berapa harganya, berapapun pasti akan saya bayar. Tapi Pak Pande mampu atau tidak memperbaiki radio ini?” “Baik, saya akan perbaiki!” demikian jawab Pak Pande memenuhi permintaan Holong. Memang tidak mudah memperbaiki radio itu, tapi setelah bekerja keras dan teliti 1 bulan kemudian radio itu sudah dapat berfungsi lagi. Alangkah senangnya Pak Holong, setelah membayar biayanya yang sangat mahal diapun membawa radio itu kembali ke rumahnya. Dia langsung menggunakannya seolah-olah bahwa radio yang sedang dia dengar adalah radio tercanggih atau ter-modern saat ini. Demikianlah setiap hari dia hanya menggunakan radio itu untuk menghibur diri. Tapi apa yang terjadi, belum satu minggu radio itu sudah rusak lagi. Dia kembali kepada Pak Pande untuk memperbaiki. Beberapa hari kemudian dia mengambilnya setelah membayar biaya perbaikannya. Tetapi tidak berapa lama radio itu kembali mengalami kerusakan. Pak Holong tidak menyerah, dia kembali menemui Pak Pande untuk memperbaikinya. Hal seperti ini terus terjadi secara berulang-ulang, sampai pada akhirnya radio itu sama sekali tidak dapat diperbaiki lagi. Pak Holong sedih dan kecewa, bukan karena telah banyak mengeluarkan biaya untuk radio itu melainkan karena yang dikasihinya pada akhirnya tidak berguna.

Ini adalah gambaran atas apa yang dilakukan oleh Allah bagi manusia di dalam Yesus Kristus. Manusia ibarat radio tadi; terbuang di tempat kotor dan bau, tidak punya masa depan, tidak berguna bahkan sudah mati. Manusia hanya menunggu waktu sampai dibawa ke tempat penghancuran atau pembakaran. Syukur Yesus datang melawat bumi, Dia mengambil kita dari tempat dimana kita terbuang. Bukan karena kita telah melakukan sesuatu kebaikan bagiNya, tetapi hanya terdorong oleh Kasih karuniaNya yang besar. Jika dilihat dari keberadaan manusia, kita memang pantas berada di tempat pembuangan tadi, karena inilah yang dikatakan oleh Firman Tuhan tentang kita: “Karena dahulu kita juga hidup dalam kejahilan: tidak taat, sesat, menjadi hamba berbagai-bagai nafsu dan keinginan, hidup dalam kejahatan dan kedengkian, keji, saling membenci.” (ay.3) Tapi keadaan kita yang sedemikian rusak ini telah dipulihkan oleh Tuhan Yesus Kristus. Dia tidak perduli berapa mahalpun tebusan yang harus diberikanNya untuk pemulihan atau keselematan kita. Sekalipun harus dengan tubuh dan darahNya sendiri Dia rela melakukannya. Mungkin untuk orang yang baik ada orang yang berani mati. Tetapi tidak mudah seorang mau mati bagi orang yang benar. Lebih mustahil lagi ada orang mau mati untuk orang berdosa. Tapi itulah yang telah dilakukan oleh Yesus. (bnd. Rm 5:7-8) Yesus telah memberikan kita hal yang paling berharga sekalipun kita tidak pantas untuk menerimanya. Inilah keajaiban kasih karunia. Kasih KaruniaNya sematalah yang telah memulihkan dan menyelamatkan kita.

Orang yang sungguh-sungguh menyadari bahwa hanya oleh Kasih Karunia Tuhan saja dia diselamatkan hendaklah hidupnya:
a. Rendah hati: Bukankah apa yang ada pada kita saat ini hanya merupakan pemberian semata dan bukan hasil usaha sendiri. Karena itu tidak ada alasan untuk menyombongkan diri. Lagi pula Hukum rohani untuk kehidupan yang semakin diberkati adalah selalu merendahkan diri. “Barangsiapa meninggikan diri, ia akan direndahkan dan barangsiapa merendahkan diri, ia akan ditinggikan.” (Mat 23:12) Dan juga dikatakan “Karena itu rendahkanlah dirimu di bawah tangan Tuhan yang kuat, supaya kamu ditinggikan-Nya pada waktunya.” (1 Pet 5:6)
b. Selalu bersyukur: Bersyukur adalah salah satu tanda dari orang yang mengenal dan menghargai berkat-berkat Tuhan dalam kehidupannya. Dia akan menggunakan berkat-berkat itu secara bertanggungjawab, bermanfaat bagi sesama dan menjadi kemuliaan bagi Tuhan. Tapi sangat disayangkan ada juga orang menjadi seperti radio tadi, pada akhirnya hidupnya sama sekali tidak berguna bagi sesama dan selalu mendukakan hati Tuhan.
c. Berbuah kebaikan: Tidak cukup bersyukur atau berterimakasih dalam perkataan melainkan harus nyata juga dalam perbuatan baik setiap hari. Jika kita berterimakasih atas kebaikan orang pada kita seharusnyalah kita meneladani perbuatan itu dengan melakukan hal yang sama kepada orang lain. Tuhan telah melakukan hal terbaik bagi kita sepantasnyalah kita meneladani perbuatanNya. Dia telah bermurah hati kepada kita bukankah seharusnya kita juga menjadi orang yang murah hati? (bnd Mat 18:33)
d. Memuji-muji Tuhan: Jika kita sungguh-sungguh menyadari bahwa Yesus telah memberikan kita harta yang paling berharga tentulah kita tidak akan pernah berhenti untuk memuj-muji Dia. Tantangan hidup, penderitaan, penganiayaan, pencobaan, sakit-penyakit, dll tidak akan pernah menghentikan kita memuji Tuhan. Sekalipun banyak orang telah meninggalkanNya tapi orang yang sudah menerima kasih Karunia tidak akan mungkin berhenti mengikut dan melayaniNya. Amin.

Saturday, 28 March 2009

Bersukacita, Berjuang dan Menaaang! (Rom 12:12)

"Bersukacitalah dalam pengharapan, sabarlah dalam kesesakan, dan bertekunlah dalam doa."

Seorang anak bernama Ali sedang berada di lintasan lari jarak jauh (maraton). Walau start di bagian belakang namun dengan cepat dia meluncur ke depan melewati pelari-pelari lainnya. Sangat lumrah bahwa setiap atlet yang berlomba pasti ingin menjadi pemenang. Keinginan untuk mendapatkan tropi membuat setiap pelari berjuang sekuat tenaga. Ali lebih daripada itu. Sepertinya ada hal istimewa yang mendorongnya untuk terus berlari dan berlari. Setiap kali langkahnya melemah pada saat itu juga dia teringat akan janjinya kepada adiknya perempuan. “Saya pasti menang dan sepatu itu akan saya berikan untukmu.” Demikianlah suara itu terngiang di telinganya. Memang suatu waktu hatinya sangat sedih melihat adiknya meringis menahan rasa sakit akibat sepatunya yang terlalu sempit. Ayah mereka yang miskin membeli sendiri sepatu itu di pasar tanpa mengetahui secara pasti ukuran kaki putrinya. Seiring dengan itu di Sekolah mereka sedang diadakan lomba lari jarak jauh dimana salah satu tropinya adalah sepasang sepatu yang baru. Terdorong karena kasih sayang pada adiknya Alipun mendaftar sebagai salah satu peserta. Itulah yang membuatnya ada pada lintasan lari saat ini dan berlari seakan-akan tidak kenal lelah. Seolah-olah ada kekuatan istimewa yang membuatnya dapat bertahan dan terus berlari sampai tidak menyadari bahwa semua lawannya sudah jauh tertinggal. Bahkan dari ayahnya sendirilah dia tahu kemudian bahwa ternyata dia berhasil menjadi Juara I.

Ini adalah gambaran dari kehidupan orang percaya. Bagaikan sedang berlari orang percaya harus menghadapi berbagai macam perjuangan hidup. Kita capek, letih, lesu, susah, sedih, dll, bahkan kadang-kadang kita hampir menyerah. Tapi pengharapan akan mahkota mulia yang terdapat di balik kehidupan sekarang telah membangkitkan kekuatan tersendiri bagi kita menghadapi pergumulan hari ini. Dengan indah rasul Paulus mengatakan tentang ini, “Sebab aku yakin, bahwa penderitaan zaman sekarang ini tidak dapat dibandingkan dengan kemuliaan yang akan dinyatakan kepada kita.” (Rom 8:18) Pengharapan dalam Kristus selalu membangkitkan sukacita. Apapun yang terjadi hari ini orang percaya akan selalu “tersenyum” menghadapinya. Kendati beban salib terasa berat dia akan sabar memikulnya, tanpa bersungut-sungut atau menyesali nasibnya. Karena apa? Karena DOA. Doalah yang menjadi sumber inspirasi dan kekuatan bagi orang percaya menghadapi perjuangan hidup. Ibarat kunci doa akan membuka pintu-pintu solusi yang tertutup bagi kita selama ini. Dengan doa kita tidak hanya merasakan sentuhan tangan kita sendiri melainkan juga sentuhan tangan Allah yang kuat itu. Amin!

Thursday, 26 March 2009

Sukacita di dalam doa (Fil 1:4)

"Dan setiap kali aku berdoa untuk kamu semua, aku selalu berdoa dengan sukacita."

Ini adalah perkataan rasul Paulus segera setelah ucapan salamnya kepada jemaat di Filipi. Sepertinya dia sangat rindu kepada jemaat yang sangat dia kasihi ini. Hal itu terlihat dari ucapan salamnya yang sangat singkat (ay 1-2). Seolah-olah tidak ingin berpanjang lebar lagi dia langsung “to the point” mengungkapkan perasaannya bahwa saat ini dia sedang senang. Bukan karena sikonnya yang sedang "lancar-lancar saja.” Karena saat menulis surat ini dia justru sedang berada di dalam penjara dan selalu ada kemungkinan akan dihukum mati. Tapi karena jemaat/orang percaya di Filipi. Saat ini ketika di penjara dia sedang teringat pada mereka; betapa indahnya persekutuan mereka di dalam Injil Yesus Kristus. Hal itu sudah terjadi sejak dari mereka menerima Injil tersebut hingga sekarang. Artinya karena Injil ada suasana yang baru dalam kehidupan dan persekutuan mereka. Keindahan dari buah Injil itu juga sudah dirasakan oleh Paulus sendiri melalui partisipasi mereka saat rasul itu mengalami suka dan duka. Karena itu tidak mengherankan saat menulis surat ini dia berkata demikian: “Aku mengucap syukur kepada Allahku setiap kali aku mengingat kamu.” (ay 3) Rasa syukur ini diekspresikannya dengan cara mendoakan jemaat tersebut. Dan ketika dia berdoa dia melakukannya dengan rasa sukacita. Hal ini tidak terjadi hanya sekali saja tetapi berulang-ulang atau setiap kali. Contemporary English Version (CEV) sangat membantu kita mengerti apa yang sedang dirasakan oleh rasul ini. “And whenever I mention you in my prayers, it makes me happy. Ketika dia menyebut jemaat Filipi dalam doanya, hal itu selalu membuatnya bersukacita, kapan saja. Karena itu dapat dipahami mengapa surat Filipi ini disebut “SURAT SUKACITA” kendati saat menulisnya rasul Paulus sendiri sedang terancam nyawanya.

Inilah salah satu rahasia dari kekuatan rasul Paulus menghadapi berbagai tantangan dalam tugas Pemberitaan Injil. Doa telah menginspirasi dan membangkitkan pengharapan di dalam dirinya. Sehingga dia selalu kuat dan optimis menghadapi segala kemungkinan. Walau menderita tetapi dia tetap bersukacita. Ini sangat relevan dengan keadaan yang sedang kita hadapi saat ini. Banyak hal telah dilakukan dunia terhadap kita untuk membuat kita sedih atau putus asa. Tetapi lebih daripada itu setiap hari Kristus selalu melakukan kepada kita banyak kebaikan yang tak terhitung jumlahnya sehingga kita dapat bersukacita. Oleh karena sesuatu hal yang tidak menyenangkan mungkin hari ini, minggu ini atau bulan ini bahkan tahun ini kita tidak mau lagi berdoa atau setidaknya tidak menikmatinya lagi. Saat ini lebih baik tenangkan hati lalu mulailah hitung secara perlahan satu demi satu kebaikan Tuhan. Mungkin bantuan yang tidak terduga, keramahan orang lain kepada anda, selamat dari kecelakaan, rasa hormat orang lain terhadap anda, karya anda, orangtua, keluarga, anak-anak, dsb (tentu saja kita tidak akan sanggup menghitung semuanya). Bukankah itu sesuatu yang harus kita syukuri?! Dengan membiasakan diri bersyukur akan membangkitkan sukacita dalam kehidupan kita. Sehingga tidak ada alasan untuk tidak melakukan doa dengan sukacita. Amin.

Tuesday, 24 March 2009

Terdaftar di Sorga (Luk 10:20)

Namun demikian janganlah bersukacita karena roh-roh itu takluk kepadamu, tetapi bersukacitalah karena namamu ada terdaftar di sorga."

Wauuu!!! Siapapun pasti meloncat kegirangan jika Tuhan Yesus mengatakan kepadanya hari ini: "Namamu sudah terdaftar di sorga." Inilah yang Yesus katakan kepada murid-muridNya setelah perkara besar yang mereka perbuat. Luarbiasa kuasa yang menyertai murid-murid tersebut bahkan setan-setanpun tunduk kepada mereka. Barangkali hal ini tidak pernah mereka bayangkan sebelumnya bahwa kuasa Yesus ternyata bekerja melalui mereka. Jadi dapat kita pahami alangkah gembiranya mereka melaporkan hal itu kepada Yesus (ay 17). Mendengar laporan itu Yesus memberitahu mereka bahwa hal itu memang sudah seharusnya terjadi. Karena Yesus memang sudah memberi mereka kuasa untuk melakukannya (ay 19). Tentu saja Yesus senang atas laporan mereka karena bagaimanapun hal ini adalah kabar gembira, setidaknya bagi murid-muridNya. Saya dapat membayangkan ekspresi gembira di wajah mereka saat melaporkan hal ini. Tapi apa jawaban Yesus? Inilah yang Dia katakan: "Janganlah bersukacita karena roh-roh itu takluk kepadamu,....." Mereka kembali dengan gembira karena perkara-perkara luarbiasa tapi sekarang Yesus mengatakan "janganlah bersukacita karena hal-hal itu." Tentu saja ini bukan jawaban yang mereka harapkan, tapi lebih-lebih lagi jawaban berikutnya adalah sesuatu yang sangat mengejutkan. Tuhan Yesus berkata kepada mereka: "Namamu ada terdaftar di sorga." Terdaftar di sorga atau melakukan perkara besar adalah sama-sama pemberian Tuhan kepada orang percaya. Tapi bagaimanapun kedua hal itu adalah sesuatu yang sangat berbeda rasanya. Mari renungkan perbedaan rasa di antara kedua hal ini. Manakah yang lebih indah jika Yesus berkata kepada saudara hari ini: "Namamu sudah terdaftar di Sorga," atau "Saya senang atas perkara besar yang telah engkau perbuat." Bagaimanapun yang kedua tidak akan bisa dibandingkan dengan yang pertama. Hal ini mengingatkan kita akan khotbah Yesus dalam Matius 7:21-23. Dimana akan ada orang yang berseru kepada Tuhan seperti ini: Tuhan, Tuhan, bukankah kami bernubuat demi namaMu, dan mengusir setan demi namaMu, dan mengadakan banyak mujizat demi namaMu juga? Mereka berseru untuk mengklaim mengapa mereka tidak diterima dalam Kerajaan Sorga. Tuhan akan menjawab seruan mereka: Aku tidak pernah mengenal kamu! Enyahlah dari padaKu, kamu sekalian pembuat kejahatan. Jadi melakukan mujizat, mengusir setan, dan perkara-perkara ajaib lainnya bukanlah tujuan dari perjalanan kita sebagai umat Allah (orang percaya). Orang percaya tidak boleh terlalu asyik dengan mujizat-mujizat atau bersukacita apalagi berbangga diri karena hal itu. Tetapi marilah kita setiap hari merayakan pemberian Tuhan terbesar dalam hidup kita yaitu keselamatan dengan perbuatan-perbuatan baik yang konkrit; bersekutu, bersaksi dan melayani sesama yang menderita. Dengan merenungkan hal ini akan membuat kita menjadi pribadi yang semakin bersemangat, optimis, kreatif, dinamis dan tulus. Kita akan menyongsong masa depan dengan penuh kerinduan karena pengharapan kita di dalam Tuhan yang telah memberikan harta termahal bagi kehidupan kita. Kita adalah warga Sorgawi yang masih sedang menunaikan tugas mulia dari Bapa di bumi ini. Jadi, tuntaskanlah! Amin.








Menambah banyak teman sangatlah mudah dan cepat.
Undang teman dari Hotmail, Gmail ke Yahoo! Messenger sekarang!

Friday, 13 March 2009

DOA; Sederhana dengan hasil luarbiasa (Yun 2:7)

“Ketika jiwaku letih lesu di dalam aku, teringatlah aku kepada TUHAN, dan sampailah doaku kepada-Mu, ke dalam bait-Mu yang kudus.”

Ini adalah doa Yunus saat berada di dalam perut ikan. Tentulah keadaannya sangat menderita di dalam perut ikan besar tersebut. Hal itu terlihat dari isi doanya; susah, nyawanya terancam (ay. 2, 5). Berada di dalam perut ikan tentu saja merupakan penderitaan yang sangat luar biasa. Hal itu dapat diidentikkan seperti berada di dalam dunia orang mati/kuburan (ay. 2) dan terusir dari hadapan Tuhan (ay. 4), tidak bebas atau terbelenggu (ay. 6). Hal-hal tersebut di atas sudah cukup lengkap menggambarkan apa yang dia katakan dalam nats ini “jiwaku letih-lesu.” Dalam Bahasa Indonesia sehari-hari (BIS) dikatakan, “Nyawaku letih lesu.” Seolah-olah dia ingin mengatakan kondisinya sangat susah bernafas atau nyawanya hampir saja melayang. Dalam keadaan yang demikian berat atau membelenggu tidak ada lagi yang bisa dilakukan. Bagi beberapa orang dalam posisi seperti ini mungkin akan pasrah pada nasib buruknya. Tapi tidak dengan orang percaya. Saat semua jalan sudah buntu, pintu sudah tertutup atau daya sudah habis selalu ada kemungkinan (alternatif) jika “asa” (harapan) masih terpelihara. Motto hidup orang Percaya adalah TATA (There Are Thousand Alternatif) tapi orang yang tidak percaya adalah TINA (There Is No Alternatif). Orang percaya selalu berpegang pada apa yang dapat Allah lakukan baginya tapi orang yang tidak percaya berpegang pada apa yang dapat dilakukannya. Yunus sangat terbelenggu dan nyawanya letih lesu, tapi ada hal yang tidak mungkin terbelenggu oleh perut ikan itu, yaitu; hati, pikiran, iman dan pengharapannya. Dia memang tidak dapat berbuat banyak untuk melawan keadaan tersebut tapi dia masih bisa melakukan satu hal penting dan penuh kuasa untuk menolongnya menghadapi situasi itu, yaitu; DOA. Itulah yang Yunus lakukan dalam situasi yang sangat menyiksa atau menyesakkan ini. Kelihatannya sangat sederhana tapi hasilnya sungguh luar biasa. Allah memberi kekuatan kepadanya selama tiga hari tiga malam berada di dalam perut ikan tersebut dan menyelamatkannya (2:10). Inilah rahasia di balik doa yang sering dilupakan orang dewasa ini. Bukankah hidup kita sering sekali berada pada situasi Yunus?! Karena banyaknya masalah kadang-kadang kita sulit untuk menjelaskan apa yang sedang terjadi. Tapi satu hal yang pasti; jiwa kita letih-lesu, pikiran kacau-balau, dada terasa sesak, langkah terasa berat, kadang godaan untuk menempuh jalan sesat hampir kita lakukan, hidup seperti terbelenggu bahkan hampir putus asa. Pengalaman Yunus ini menjadi teladan yang sangat baik bagi kita. Lakukan yang sederhana ini, “berdoalah!” lalu lihat hasilnya. Saudara akan sulit menduganya. Karena doa akan membuka jalan kepada berjuta inspirasi atau kemungkinan yang tidak pernah saudara pikirkan sebelumnya. Saya juga turut berdoa, kiranya Tuhan menolong dan memberkati saudara. Amin.

Thursday, 12 March 2009

Isi hati TUHAN (Yer 31:3)

"Dari jauh TUHAN menampakkan diri kepadanya: Aku mengasihi engkau dengan kasih yang kekal, sebab itu Aku melanjutkan kasih setia-Ku kepadamu."
TUHAN katakan hari ini: “Aku mengasihi dan akan selalu mengasihi engkau selama-lamanya!” Indah sekali, Tuhan menyatakan isi hatinya. Hal ini dikatakanNya pertama- tama kepada bangsa Israel yang sedang berada di pembuangan Babel. Keadaan mereka sebagai bangsa yang sedang terbuang tidak serta-merta membuat Allah berhenti mengasihi mereka. Kendati hal itu sebenarnya adalah sebagai bukti nyata bahwa mereka pernah tidak setia kepada Allah. Sekalipun mereka tidak setia tetapi Allah tetap setia kepada mereka, Dia tidak bisa mengingkari janjiNya. “Jika kita tidak setia, Dia tetap setia, karena Dia tidak dapat menyangkal diri-Nya.” (II Tim 2:13) Sungguh Dia adalah Allah yang Mahapengasih dan Penyayang bahkan Dia sendirilah KASIH itu. Dia mengasihi setiap orang bahkan semua bangsa. Siapapun saudara, bagaimanapun keadaanmu, sejauh apapun saudara dari jalanNya saat ini, sehitam apapun noda hidupmu, inilah ungkapan hatiNya yang suci: “Aku selalu mengasihimu!” Bahkan jika kita baca dalam Alkitab Bahasa Indonesia sehari-hari (BIS) semakin jelas buat kita. Dia katakan: “Sejak dulu Aku selalu mengasihi kamu, dan untuk seterusnya Aku akan tetap menunjukkan bahwa Aku selalu mengasihi kamu.” Tapi hal yang satu ini perlu kita ingat bahwa karena kasihNya yang begitu besar dan kekal kepada saudara, saya atau kita semua, Dia sangat mengharapkan agar kita tidak pergi jauh-jauh dariNya. Bukankah kita juga harus merespon Kasih tersebut?! Bukankah memang wajar jika kita menghormati orang yang kita kasihi?! Jika Allah mengasihi kita berarti kita pasti selalu ada di dalam hatiNya. Dia tidak akan pernah melupakanmu. Jika saudara ada di dalam hati Allah maka saudara adalah orang yang paling berbahagia di dunia ini. Suatu hari orang mungkin akan melupakanmu, mengecewekanmu bahkan membencimu tapi Dia tidak akan pernah melakukan itu. Percayalah, KasihNya dapat saudara andalkan dalam setiap keadaan. Hidup mungkin tidak seindah yang saudara bayangkan karena dunia yang begitu kejam tapi penghiburanNya akan memastikan saudara dapat tersenyum dan kuat menghadapi setiap keadaan. Amin.

Monday, 9 March 2009

The Power of Love (Kel 15:13)

"Dengan kasih setia-Mu Engkau menuntun umat yang telah Kautebus; dengan kekuatan-Mu Engkau membimbingnya ke tempat kediaman-Mu yang kudus." (Kel 15:13 )

Sepanjang abad cinta memang selalu hal yang paling menggetarkan kehidupan. Tidak heran kalau di dunia entertainment/ hiburan thema tentang cinta menjadi hal yang paling menginspirasi dan menarik perhatian banyak penggemar. Ada lagu “the power of love” dari Whitney Houston, ada Joy Tobing yang menjadi Juara I pada Indonesian Idol dengan lagunya “…..semua karena cinta,” dan masih banyak lagi lagu lainnya yang sangat indah dan menginspirasi. Karena cinta orang tertawa tapi karena cinta juga orang menangis, karena cinta orang kuat tapi karena cinta juga orang menjadi rapuh, karena cinta orang berprestasi tapi karena cinta juga orang gagal. Karena cinta orang mau nyanyi-nyanyi sendiri di kamar mandi tapi karena cinta juga orang mau tertawa-tawa sendiri di trotoar jalanan. Karena itu ada juga syair lagu yang lain mengatakan; “jatuh cinta berjuta rasanya.” Tidak salah lagi cinta itu memang ibarat satu kekuatan mesin yang dapat menggerakkan seseorang untuk bersedia dan sanggup melakukan sesuatu.

Inilah yang disaksikan dan dialami sendiri oleh Musa bersama umat Israel pada waktu itu. The power of Love, ya! Kekuatan cinta kasih. “The people you rescued were led by your powerful love to your holy place.” (CIV) Inilah yang dikatakan oleh Musa dalam nyanyiannya setelah mereka keluar dari perhambaan di Mesir dan selamat dari kejaran Firaun dan pasukannya yang gagah perkasa. Hanya karena cinta kasih Allah mereka keluar dan selamat. Cinta kasih telah menjaga mereka dari sepuluh tulah, khususnya kematian anak sulung (tulah kesepuluh) di Mesir. Cinta kasih yang sama telah membuat Firaun menyerah kepada mereka untuk mengijinkan mereka keluar dan membawa apa saja yang bisa mereka bawa. Cinta kasih itu juga yang membuat Laut Merah (Teberau) terbelah dua sehingga mereka dapat berjalan menyeberang dan menenggelamkan pasukan Firaun. Dibandingkan dengan Firaun dan pasukan tentaranya umat Israel tidak ada apa-apanya. Itu ibarat domba lemah di tengah-tengah serigala. Tapi kenyataannya kekuatan Firaunlah yang tidak ada apa-apanya. Dia sangat-sangat rapuh bagaikan ranting kering. Mengapa? Karena dia sedang berhadapan dengan Kekuatan cinta kasih Allah terhadap umat pilihanNya. Cinta kasih Allah yang sedemikian telah mendorong Musa bernyanyi. Saya membayangkan bagaimana Musa bernyanyi dengan masalah lidahnya (Kel 4:4). Dulu hal itulah yang menjadi alasannya kepada Tuhan agar bukan dia yang diutus tetapi sekarang bernyanyipun dia bisa. Kelemahannya sekarang tidak menjadi penghalang baginya untuk memuji TUHAN. Luar biasa! Kekuatan cinta kasih Allah memang selalu menghasilkan sesuatu yang tak terduga. Hal serupa telah terjadi juga kepada kita. Kekuatan cinta kasih Allahlah yang membuat Dia mengutus Yesus Kristus AnakNya yang tunggal; menderita dan mati di kayu salib. Sehingga olehNya manusia beroleh keampunan dosa dan keselamatan (Yoh 3:16). The power of Love-nya Allah telah membebaskan dan menyelamatkan kita dari maut. Sorga kini terbuka bagi kita. Masihkah hal ini jelas kita sadari dan menggetarkan jiwa? Adakah kelemahan kita yang masih sering kita gunakan menjadi alasan untuk tidak melayani dan memuji Tuhan? Atau malah berkat-berkatNya sendirilah yang sering kita perbuat menjadi alasan?

Renungan hari ini membaharui semangat kita setiap hari untuk meneruskan perjalanan kehidupan ini. Kekuatan cinta kasih Tuhan menjadi jaminan atas kemenangan kita. Tidak akan ada kekuatan apapun yang dapat memisahkan kita dari KasihNya. Amin.

Sunday, 8 March 2009

Yunus Oh Yunus!!! (Yunus 4 : 1 - 11)

Ada satu kolom pada Majalah KARTINI yang sangat menarik untuk dibaca, yaitu; MAMA OH MAMA! Bagian ini berisikan berbagai kisah nyata dari kaum perempuan yang sangat memilukan hati. Tidak jarang "si penderita" dalam kisah itu ada yang sampai putus asa dan berharap lebih baik mati daripada hidup, bahkan ada yang sampai mencoba bunuh diri. Dapat dikatakan bahwa kisah-kisah tersebut sebenarnya merupakan jeritan hati yang dituangkan dalam bentuk tulisan. Seolah-olah "si penderita" sedang mengadu ke Papanya sambil menangis di pelukan Mamanya untuk mencurahkan seluruh isi hatinya, sehingga judulnya sangat tepat, OH MAMA OH PAPA.
Sejalan dengan itu dalam nats ini juga Yunus sangat bersusah hati dan gundah gulana. Hal itu terlihat dari doanya yang sebenarnya lebih mirip keluhan keputusasaan. Dua kali dia mengatakan bahwa lebih baik baginya mati daripada hidup. Kelihatannya dia sangat terganggu atas kenyataan bahwa pada akhirnya Niniwe bertobat dari dosa-dosa mereka dan menikmati KASIH dan BERKAT Allah yang sangat besar. Pantaskah mereka menerima kebaikan Tuhan? Bukankah dosa mereka sudah teramat besar? Bukankah sepantasnya mereka dihukum? Sebenarnya mengapa Yunus begitu "menderita" atas kenyataan itu? Bukankah seharusnya dia senang karena jerih payahnya melakukan misi di sana tidak sia-sia? Agak mengherankan memang. Sepertinya Yunus memiliki masalah interest pribadi dengan orang Niniwe. Hal itu memang tidak ada tertulis dalam kitab ini. Alasan mengapa dia harus pergi ke Niniwe dengan singkat dikatakan karena "kejahatan mereka telah sampai kepada TUHAN." (1:2) Sepertinya jeritan dari korban-korban karena kejahatan mereka telah sampai kepada TUHAN. Keadaan seperti ini biasanya menggambarkan bahwa kejahatan mereka sudah keterlaluan, tidak bisa dimaafkan lagi. Mereka pantas menerima ganjaran yang setimpal dengan dosa-dosa mereka. Mereka pantas dihukum. Allah membebaskan umat Israel dan menghajar Firaun serta kaumnya setelah seruan umatNya sampai kepadaNya (Kel 3:7, 9 ; 22:23). Firman Tuhan menegor dengan keras sikap orang-orang kaya yang melakukan kejahatan dengan menahan-nahan upah, dimana seruan para pekerjanya telah sampai kepada TUHAN (Yak 5:4). Jadi bagi Yunus sudah cukup adil jika orang Niniwe segera dihukum. Kita memang tidak diberitahu; jangan-jangan Yunus juga pernah merasakan akibat dari kejahatan mereka, atau mungkin keluarganya atau setidaknya dia memang sangat jijik setelah mengetahui kejahatan mereka.

Setelah pelariannya yang gagal, oleh penentuan TUHAN dia ditelan oleh ikan besar yang pada akhirnya membawa dan memuntahkannya di Niniwe. Dapat dibayangkan bagaimana sikap Yunus dalam melakukan tugasnya. Tentulah dia tidak begitu bersemangat sebagaimana orang yang terpaksa melakukan sesuatu. Dia tidak menemui raja Niniwe tapi dia hanya menyampaikan pesan itu kepada orang-orang yang ditemuinya di kota. Perhatikanlah pesan singkatnya ini! “Empat puluh hari lagi, maka Niniwe akan ditunggangbalikkan." (3:4) Kelihatannya dia tidak bisa menyembunyikan kekesalannya kepada mereka. Dia langsung memberitahukan hal yang akan terjadi sebagai ganjaran atas kejahatan mereka. Dia tidak mengatakan: “Empat puluh hari lagi, maka Niniwe akan ditunggangbalikkan. Karena itu bertobatlah, berbaliklah kepada TUHAN, sehingga Allah yang Mahapengasih dan Penyayang akan mengampuni kamu jika kamu sungguh-sungguh menyesali dosa-dosamu.” Bukankah yang kedua itu seharusnya dia sampaikan?!! Tetapi bukan itu yang dikatakannya. Dia tahu bahwa Allah itu Pengasih dan Penyayang (ay 2) tapi dia tidak memberitahukannya kepada orang Niniwe. Kelihatannya dia tidak ingin mereka tahu tentang itu. Baginya satu-satunya yang perlu mereka tahu yaitu bahwa tidak lama lagi mereka akan dihukum. Titik!!! Dasar Yunus oh Yunus!!!

Tapi apa yang terjadi??? Tak disangka, Yunus juga tidak menduga!!! Orang Niniwe merespon secara luar biasa pesan singkat Yunus yang tidak menyenangkan itu. Mereka bertobat. Bahkan raja yang tidak mendengar secara langsung dari Yunus segera memimpin pertobatan massal dalam seluruh kerajaannya. Apa yang dikatakan oleh Yunus bahwa kota itu akan ditunggangbalikkan ternyata tidak terjadi. Sebaliknya TUHAN malah menyatakan kasihNya kepada mereka. Hal ini semakin menambah kekesalan hati Yunus. Kelihatannya dia sangat menderita secara batin sehingga dua kali dia mengatakan kepada TUHAN lebih baik baginya mati daripada hidup. (ay 3, 8) Yunus oh Yunus!!! Sudah lama dia tahu bahwa Allah itu adalah Allah yang Mahapengasih dan Penyayang, tetapi sangat sulit baginya untuk memahami bahwa Allah itu juga mengasihi semua bangsa termasuk orang-orang berdosa.

Demikianlah halnya dengan kita; mengetahui bahwa Allah itu KASIH adalah mudah tapi memahami bahwa KASIHNya begitu besar kepada setiap orang adalah hal yang paling sulit. Karena itu berarti Dia juga mengasihi dan memberkati orang yang berbuat jahat kepada kita, yang membenci dan juga kita benci. Karena dalam kehidupan sehari-hari sudah menjadi sifat manusia bahwa jika kita membenci seseorang kita sering berharap bahwa sahabat-sahabat kita yang lain kiranya turut juga membenci orang tersebut. Perasaan seperti ini juga terkadang terbawa kepada kehidupan spiritual kita. Kiranya Tuhan juga segera menegor atau menghukum orang yang menyakiti kita. Kita sering lupa bahwa Dia juga mengasihi orang yang menyakiti kita. Itulah sebabnya Yesus pernah berpesan: “Kasihilah musuhmu dan berdoalah bagi mereka yang menganiaya kamu.” (Mat 5:44 bnd Luk 6:28) Jadi jika kita menghadapi hal seperti ini, sikap sejati adalah berdoa agar Tuhan berbicara kepadanya dan kepada kita sehingga hubungan itu dapat diperbaiki sebagaimana mestinya harus hidup di dalam kasih. Karena memang TUHAN mengasihi semua orang. Amin.

Saturday, 7 March 2009

Nama-nama dan Gelar untuk Kristus

Daftar berikut ini adalah nama-nama dan gelar yang secara khusus ditujukan kepada Tuhan kita Jesus Kristus. Dengan mempelajarinya kita akan lebih memahami “siapakah Yesus sebenarnya.”

ADAM: (1 Kor 15:45) Seperti ada tertulis: "Manusia pertama, Adam menjadi makhluk yang hidup", tetapi Adam yang akhir menjadi roh yang menghidupkan.

PENGANTARA: (1 Joh 2:1) Anak-anakku, hal-hal ini kutuliskan kepada kamu, supaya kamu jangan berbuat dosa, namun jika seorang berbuat dosa, kita mempunyai seorang Pengantara pada Bapa, yaitu Yesus Kristus, yang adil.

YANG MAHAKUASA: (Why 1:8) Aku adalah Alfa dan Omega, firman Tuhan Allah, yang ada dan yang sudah ada dan yang akan datang, Yang Mahakuasa.

ALFA AND OMEGA (Why 1:8): Aku adalah Alfa dan Omega, firman Tuhan Allah, yang ada dan yang sudah ada dan yang akan datang, Yang Mahakuasa.

AMIN: (Why 3:14) Dan tuliskanlah kepada malaikat jemaat di Laodikia: Inilah firman dari Amin, Saksi yang setia dan benar, permulaan dari ciptaan Allah.

RASUL DAN IMAM BESAR YANG KITA AKUI: (Ibr 3:1) Sebab itu, hai saudara-saudara yang kudus, yang mendapat bagian dalam panggilan sorgawi, pandanglah kepada Rasul dan Imam Besar yang kita akui, yaitu Yesus.

PEMIMPIN DAN PENYEMPURNA IMAN KITA: (Ibr 12:2) Marilah kita melakukannya dengan mata yang tertuju kepada Yesus, yang memimpin kita dalam iman, dan yang membawa iman kita itu kepada kesempurnaan, yang dengan mengabaikan kehinaan tekun memikul salib ganti sukacita yang disediakan bagi Dia, yang sekarang duduk di sebelah kanan takhta Allah.

POKOK KESELAMATAN ABADI: (Ibr 5:9) dan sesudah Ia mencapai kesempurnaan-Nya, Ia menjadi Pokok keselamatan yang abadi bagi semua orang yang taat kepada-Nya,

SAKSI YANG SETIA DAN BENAR: (Why 3:14) "Dan tuliskanlah kepada malaikat jemaat di Laodikia: Inilah firman dari Amin, Saksi yang setia dan benar, permulaan dari ciptaan Allah.

HAMBA YANG TERPILIH DAN TERKASIH: (Mat 12:18) Lihatlah, itu Hamba-Ku yang Kupilih, yang Kukasihi, yang kepada-Nya jiwa-Ku berkenan; Aku akan menaruh roh-Ku ke atas-Nya, dan Ia akan memaklumkan hukum kepada bangsa-bangsa.

PENGUASA SATU-SATUNYA YANG PENUH BAHAGIA: (1 Tim 6:15) yaitu saat yang akan ditentukan oleh Penguasa yang satu-satunya dan yang penuh bahagia, Raja di atas segala raja dan Tuan di atas segala tuan.

TUNAS: (Yes 4:2) Pada waktu itu Tunas yang ditumbuhkan TUHAN akan menjadi kepermaian dan kemuliaan, dan hasil tanah menjadi kebanggaan dan kehormatan bagi orang-orang Israel yang terluput.

PEMIMPIN KEPADA KESELAMATAN: (Ibr 2:10) Sebab memang sesuai dengan keadaan Allah -- yang bagi-Nya dan oleh-Nya segala sesuatu dijadikan --, yaitu Allah yang membawa banyak orang kepada kemuliaan, juga menyempurnakan Yesus, yang memimpin mereka kepada keselamatan, dengan penderitaan.

GEMBALA AGUNG: (1 Pet 5:4) Maka kamu, apabila Gembala Agung datang, kamu akan menerima mahkota kemuliaan yang tidak dapat layu.

MESIAS DARI ALLAH: (Luk 9:20) Yesus bertanya kepada mereka: "Menurut kamu, siapakah
Aku ini?" Jawab Petrus: "Mesias dari Allah."

BATU PENJURU: (Maz 118:22) Batu yang dibuang oleh tukang-tukang bangunan telah menjadi Batu penjuru.

PENASIHAT AJAIB: (Yes 9:6) Sebab seorang anak telah lahir untuk kita, seorang putera telah diberikan untuk kita; lambang pemerintahan ada di atas bahunya, dan namanya disebutkan orang: Penasihat Ajaib, Allah yang Perkasa, Bapa yang Kekal, Raja Damai

PENCIPTA: (Joh 1:3) Segala sesuatu dijadikan oleh Dia dan tanpa Dia tidak ada suatu pun yang telah jadi dari segala yang telah dijadikan.

SURYA PAGI: (Luk 1:78) oleh rahmat dan belas kasihan dari Allah kita, dengan mana Ia akan melawat kita, Surya pagi dari tempat yang tinggi.

PENEBUS: (Rom 11:26) Dengan jalan demikian seluruh Israel akan diselamatkan, seperti ada tertulis: "Dari Sion akan datang Penebus, Ia akan menyingkirkan segala kefasikan dari pada Yakub.

TUHAN SEMESTA ALAM: (Hag 2:7) Sebab beginilah firman TUHAN semesta alam: Sedikit waktu lagi maka Aku akan menggoncangkan langit dan bumi, laut dan darat;

PINTU: (Joh 10:7) Maka kata Yesus sekali lagi: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya Akulah pintu ke domba-domba itu .

PILIHAN ALLAH: (Yes 42:1) Lihat, itu hamba-Ku yang Kupegang, orang pilihan-Ku, yang kepadanya Aku berkenan. Aku telah menaruh Roh-Ku ke atasnya, supaya ia menyatakan hukum kepada bangsa-bangsa.

BAPA YANG KEKAL: (Yes 9:6) Sebab seorang anak telah lahir untuk kita, seorang putera telah diberikan untuk kita; lambang pemerintahan ada di atas bahunya, dan namanya disebutkan orang: Penasihat Ajaib, Allah yang Perkasa, Bapa yang Kekal, Raja Damai.

SAKSI YANG SETIA: (Why 1:5) dan dari Yesus Kristus, Saksi yang setia, yang pertama bangkit dari antara orang mati dan yang berkuasa atas raja-raja bumi ini. Bagi Dia, yang mengasihi kita dan yang telah melepaskan kita dari dosa kita oleh darah-Nya.

YANG AWAL DAN YANG AKHIR: (Why 1:17) Ketika aku melihat Dia, tersungkurlah aku di depan kaki-Nya sama seperti orang yang mati; tetapi Ia meletakkan tangan kanan-Nya di atasku, lalu berkata: "Jangan takut! Aku adalah Yang Awal dan Yang Akhir.

YANG PERTAMA BANGKIT: (Why 1:5) dan dari Yesus Kristus, Saksi yang setia, yang pertama bangkit dari antara orang mati dan yang berkuasa atas raja-raja bumi ini. Bagi Dia, yang mengasihi kita dan yang telah melepaskan kita dari dosa kita oleh darah-Nya.

PERINTIS: (Ibr 6:20) di mana Yesus telah masuk sebagai Perintis bagi kita, ketika Ia, menurut peraturan Melkisedek, menjadi Imam Besar sampai selama-lamanya.

KEMULIAAN TUHAN: (Yes 40:5) maka kemuliaan TUHAN akan dinyatakan dan seluruh umat manusia akan melihatnya bersama-sama; sungguh, TUHAN sendiri telah mengatakannya.

TUHAN: (Yes 40:3) Ada suara yang berseru-seru: "Persiapkanlah di padang gurun jalan untuk TUHAN, luruskanlah di padang belantara jalan raya bagi Allah kita.

ALLAH YANG DIPUJI: (Rom 9:5) Mereka adalah keturunan bapa-bapa leluhur, yang menurunkan Mesias dalam keadaan-Nya sebagai manusia, yang ada di atas segala sesuatu. Ia adalah Allah yang harus dipuji sampai selama-lamanya. Amin.

GEMBALA YANG BAIK: (Joh 10:11) Akulah gembala yang baik. Gembala yang baik memberikan nyawanya bagi domba-dombanya.

PEMIMPIN: (Mat 2:6) Dan engkau Betlehem, tanah Yehuda, engkau sekali-kali bukanlah yang terkecil di antara mereka yang memerintah Yehuda, karena dari padamulah akan bangkit seorang pemimpin, yang akan menggembalakan umat-Ku Israel.

IMAM BESAR: (Ibr 4:14) Karena kita sekarang mempunyai Imam Besar Agung, yang telah melintasi semua langit, yaitu Yesus, Anak Allah, baiklah kita teguh berpegang pada pengakuan iman kita

KEPALA GEREJA: (Ef 1:22) Dan segala sesuatu telah diletakkan-Nya di bawah kaki Kristus dan Dia telah diberikan-Nya kepada jemaat sebagai Kepala dari segala yang ada.

PEWARIS SEGALA SESUATU: (Ibr 1:2) maka pada zaman akhir ini Ia telah berbicara kepada kita dengan perantaraan Anak-Nya, yang telah Ia tetapkan sebagai yang berhak menerima segala yang ada. Oleh Dia Allah telah menjadikan alam semesta.

HAMBA YANG KUDUS: (Kisah 4:27) Sebab sesungguhnya telah berkumpul di dalam kota ini Herodes dan Pontius Pilatus beserta bangsa-bangsa dan suku-suku bangsa Israel melawan Yesus, Hamba-Mu yang kudus, yang Engkau urapi.

YANG KUDUS: (Kisah 3:14) Tetapi kamu telah menolak Yang Kudus dan Benar, serta menghendaki seorang pembunuh sebagai hadiahmu.

YANG KUDUS DARI ALLAH: (Mark 1:24) "Apa urusan-Mu dengan kami, hai Yesus orang Nazaret? Engkau datang hendak membinasakan kami? Aku tahu siapa Engkau: Yang Kudus dari Allah.

YANG MAHAKUDUS: (Yes 41:14) Janganlah takut, hai si cacing Yakub, hai si ulat Israel! Akulah yang menolong engkau, demikianlah firman TUHAN, dan yang menebus engkau ialah Yang Mahakudus, Allah Israel.

TANDUK KESELAMATAN: (Luk 1:69) Ia menumbuhkan sebuah tanduk keselamatan bagi kita di dalam keturunan Daud, hamba-Nya itu

YANG TELAH ADA: (Joh 8:58) Kata Yesus kepada mereka: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya sebelum Abraham jadi, Aku telah ada."

GAMBARAN ALLAH: (2 Kor 4:4) yaitu orang-orang yang tidak percaya, yang pikirannya telah dibutakan oleh ilah zaman ini, sehingga mereka tidak melihat cahaya Injil tentang kemuliaan Kristus, yang adalah gambaran Allah

IMANUEL: (Yes 7:14) Sebab itu Tuhan sendirilah yang akan memberikan kepadamu suatu pertanda: Sesungguhnya, seorang perempuan muda mengandung dan akan melahirkan seorang anak laki-laki, dan ia akan menamakan Dia Imanuel

YESUS: (Mat 1:21) Ia akan melahirkan anak laki-laki dan engkau akan menamakan Dia Yesus, karena Dialah yang akan menyelamatkan umat-Nya dari dosa mereka.

YESUS DARI NAZARET: (Mat 21:11) Dan orang banyak itu menyahut: "Inilah nabi Yesus dari Nazaret di Galilea.

YANG MEMERINTAH ISREAL: (Mik 5:1) Tetapi engkau, hai Betlehem Efrata, hai yang terkecil di antara kaum-kaum Yehuda, dari padamu akan bangkit bagi-Ku seorang yang akan memerintah Israel, yang permulaannya sudah sejak purbakala, sejak dahulu kala.

ORANG BENAR: (Kis 7:52) Siapakah dari nabi-nabi yang tidak dianiaya oleh nenek moyangmu? Bahkan mereka membunuh orang-orang yang lebih dahulu memberitakan tentang kedatangan Orang Benar, yang sekarang telah kamu khianati dan kamu bunuh

RAJA: (Zak 9:9) Bersorak-soraklah dengan nyaring, hai puteri Sion, bersorak-sorailah, hai puteri Yerusalem! Lihat, rajamu datang kepadamu; ia adil dan jaya. Ia lemah lembut dan mengendarai seekor keledai, seekor keledai beban yang muda

RAJA SEGALA ZAMAN: (1 Tim 1:17) Hormat dan kemuliaan sampai selama-lamanya bagi Raja segala zaman, Allah yang kekal, yang tak nampak, yang esa! Amin

RAJA ORANG YAHUDI: (Mat 2:2) dan bertanya-tanya: "Di manakah Dia, raja orang Yahudi yang baru dilahirkan itu? Kami telah melihat bintang-Nya di Timur dan kami datang untuk menyembah Dia.

RAJA DI ATAS SEGALA RAJA: (1 Tim 6:15) yaitu saat yang akan ditentukan oleh Penguasa yang satu-satunya dan yang penuh bahagia, Raja di atas segala raja dan Tuan di atas segala tuan

RAJA SEGALA BANGSA: (Why 15:3) Dan mereka menyanyikan nyanyian Musa, hamba Allah, dan nyanyian Anak Domba, bunyinya: "Besar dan ajaib segala pekerjaan-Mu, ya Tuhan, Allah, Yang Mahakuasa! Adil dan benar segala jalan-Mu, ya Raja segala bangsa!

PEMBERI HUKUM: (Yes 33:22) Sebab TUHAN ialah Hakim kita, TUHAN ialah yang memberi hukum bagi kita; TUHAN ialah Raja kita, Dia akan menyelamatkan kita

ANAK DOMBA: (Why 13:8) Dan semua orang yang diam di atas bumi akan menyembahnya, yaitu setiap orang yang namanya tidak tertulis sejak dunia dijadikan di dalam kitab kehidupan dari Anak Domba, yang telah disembelih

ANAK DOMBA ALLAH: (Joh 1:29) Pada keesokan harinya Yohanes melihat Yesus datang kepadanya dan ia berkata: "Lihatlah Anak domba Allah, yang menghapus dosa dunia.

PEMERINTAH BAGI SUKU-SUKU BANGSA: (Yes 55:4) Sesungguhnya, Aku telah menetapkan dia menjadi saksi bagi bangsa-bangsa, menjadi seorang raja dan pemerintah bagi suku-suku bangsa

HIDUP: (Joh 14:6) Kata Yesus kepadanya: "Akulah jalan dan kebenaran dan hidup. Tidak ada seorang pun yang datang kepada Bapa, kalau tidak melalui Aku.

TERANG DUNIA: (Joh 8:12) Maka Yesus berkata pula kepada orang banyak, kata-Nya: "Akulah terang dunia; barangsiapa mengikut Aku, ia tidak akan berjalan dalam kegelapan, melainkan ia akan mempunyai terang hidup.

SINGA DARI YEHUDA: (Why 5:5) Lalu berkatalah seorang dari tua-tua itu kepadaku: "Jangan engkau menangis! Sesungguhnya, singa dari suku Yehuda, yaitu tunas Daud, telah menang, sehingga Ia dapat membuka gulungan kitab itu dan membuka ketujuh meterainya.

TUHAN DARI SEMUA ORANG: (Kisah 10:36) Itulah firman yang Ia suruh sampaikan kepada orang-orang Israel, yaitu firman yang memberitakan damai sejahtera oleh Yesus Kristus, yang adalah Tuhan dari semua orang

TUHAN YANG MULIA: (1 Kor 2:8) .Tidak ada dari penguasa dunia ini yang mengenalnya, sebab kalau sekiranya mereka mengenalnya, mereka tidak menyalibkan Tuhan yang mulia.

TUAN DI ATAS SEGALA TUAN: (1 Tim 6:15) yaitu saat yang akan ditentukan oleh Penguasa yang satu-satunya dan yang penuh bahagia, Raja di atas segala raja dan Tuan di atas segala tuan.

TUHAN KEADILAN KITA: (Jer 23:6) Dalam zamannya Yehuda akan dibebaskan, dan Israel akan hidup dengan tenteram; dan inilah namanya yang diberikan orang kepadanya: TUHAN keadilan kita

ORANG YANG PENUH KESENGSARAAN: (Yes 53:3) Ia dihina dan dihindari orang, seorang yang penuh kesengsaraan dan yang biasa menderita kesakitan; ia sangat dihina, sehingga orang menutup mukanya terhadap dia dan bagi kita pun dia tidak masuk hitungan

PENGANTARA: (1 Tim 2:5) Karena Allah itu esa dan esa pula Dia yang menjadi pengantara antara Allah dan manusia, yaitu manusia Kristus Yesus

MALAIKAT PERJANJIAN: (Mal 3:1) Lihat, Aku menyuruh utusan-Ku, supaya ia mempersiapkan jalan di hadapan-Ku! Dengan mendadak Tuhan yang kamu cari itu akan masuk ke bait-Nya! Malaikat Perjanjian yang kamu kehendaki itu, sesungguhnya, Ia datang, firman
TUHAN semesta alam.

MESSIAS/YANG DIURAPI: (Dan 9:25) Maka ketahuilah dan pahamilah: dari saat firman itu keluar, yakni bahwa Yerusalem akan dipulihkan dan dibangun kembali, sampai pada kedatangan seorang yang diurapi, seorang raja, ada tujuh kali tujuh masa; dan enam puluh dua kali tujuh masa lamanya kota itu akan dibangun kembali dengan tanah lapang dan paritnya, tetapi di tengah-tengah kesulitan

(Joh 1:41) Andreas mula-mula bertemu dengan Simon, saudaranya, dan ia berkata kepadanya: "Kami telah menemukan Mesias (artinya: Kristus).

ALLAH YANG PERKASA: (Yes 9:6) Sebab seorang anak telah lahir untuk kita, seorang putera telah diberikan untuk kita; lambang pemerintahan ada di atas bahunya, dan namanya disebutkan orang: Penasihat Ajaib, Allah yang Perkasa, Bapa yang Kekal, Raja Damai

YANG MAHAKUASA: (Yes 60:16) Engkau akan mengisap susu bangsa-bangsa dan akan meminum susu kerajaan-kerajaan maka engkau akan mengetahui, bahwa Akulah, TUHAN, Juruselamatmu, dan Penebusmu, Yang Mahakuasa, Allah Yakub

BINTANG TIMUR: (Why 22:16) "Aku, Yesus, telah mengutus malaikat-Ku untuk memberi kesaksian tentang semuanya ini kepadamu bagi jemaat-jemaat. Aku adalah tunas, yaitu keturunan Daud, bintang timur yang gilang-gemilang.

ORANG NAZARET: (Mat 2:23) Setibanya di sana ia pun tinggal di sebuah kota yang bernama Nazaret. Hal itu terjadi supaya genaplah firman yang disampaikan oleh nabi-nabi, bahwa Ia akan disebut: Orang Nazaret

ANAK TUNGGAL ALLAH: (Joh 1:18) Tidak seorang pun yang pernah melihat Allah; tetapi Anak Tunggal Allah, yang ada di pangkuan Bapa, Dialah yang menyatakan-Nya

ANAK DOMBA PASKAH: (1 Kor 5:7) Buanglah ragi yang lama itu, supaya kamu menjadi adonan yang baru, sebab kamu memang tidak beragi. Sebab anak domba Paskah kita juga telah disembelih, yaitu Kristus

PEMIMPIN KEPADA HIDUP: (Kisah 3:15) Demikianlah Ia, Pemimpin kepada hidup, telah kamu bunuh, tetapi Allah telah membangkitkan Dia dari antara orang mati; dan tentang hal itu kami adalah saksi.

RAJA ATAS RAJA-RAJA: (Why 1:5) dan dari Yesus Kristus, Saksi yang setia, yang pertama bangkit dari antara orang mati dan yang berkuasa atas raja-raja bumi ini. ASBagi Dia, yang mengasihi kita dan yang telah melepaskan kita dari dosa kita oleh darah-Nya

RAJA DAMAI: (Yes 9:6) Sebab seorang anak telah lahir untuk kita, seorang putera telah diberikan untuk kita; lambang pemerintahan ada di atas bahunya, dan namanya disebutkan orang: Penasihat Ajaib, Allah yang Perkasa, Bapa yang Kekal, Raja Damai

NABI: (Luk 24:19) Kata-Nya kepada mereka: "Apakah itu?" Jawab mereka: "Apa yang terjadi dengan Yesus orang Nazaret. Dia adalah seorang nabi, yang berkuasa dalam pekerjaan dan perkataan di hadapan Allah dan di depan seluruh bangsa kami.
(Kisah 3:22) Bukankah telah dikatakan Musa: Tuhan Allah akan membangkitkan bagimu seorang nabi dari antara saudara-saudaramu, sama seperti aku: Dengarkanlah dia dalam segala sesuatu yang akan dikatakannya kepadamu

PENEBUS: (Ay 19:25) Tetapi aku tahu: Penebusku hidup, dan akhirnya Ia akan bangkit di atas debu

KEBANGKITAN DAN HIDUP: (Joh 11:25) Jawab Yesus: "Akulah kebangkitan dan hidup; barangsiapa percaya kepada-Ku, ia akan hidup walaupun ia sudah mati,

BATU KARANG: (1 Kor 10:4) dan mereka semua minum minuman rohani yang sama, sebab mereka minum dari batu karang rohani yang mengikuti mereka, dan batu karang itu ialah Kristus.

KETURUNAN DAUD: (Why 22:16) Aku, Yesus, telah mengutus malaikat-Ku untuk memberi kesaksian tentang semuanya ini kepadamu bagi jemaat-jemaat. Aku adalah tunas, yaitu keturunan Daud, bintang timur yang gilang-gemilang.

JURUSELAMAT: (Luk 2:11) Hari ini telah lahir bagimu Juruselamat, yaitu Kristus, Tuhan, di kota Daud.

GEMBALA DAN PEMELIHARA JIWA: (1 Pet 2:25) .Sebab dahulu kamu sesat seperti domba, tetapi sekarang kamu telah kembali kepada gembala dan pemelihara jiwamu.

SHILOH: (Kej 49:10) Tongkat kerajaan tidak akan beranjak dari Yehuda ataupun lambang pemerintahan dari antara kakinya, sampai dia datang yang berhak atasnya (Shiloh), maka kepadanya akan takluk bangsa-bangsa

ANAK DARI YANG TERPUJI: (Mark 14:61) Tetapi Ia tetap diam dan tidak menjawab apa-apa. Imam Besar itu bertanya kepada-Nya sekali lagi, katanya: "Apakah Engkau Mesias, Anak dari Yang Terpuji?"

ANAK DAUD: (Mat 1:1) Inilah silsilah Yesus Kristus, anak Daud, anak Abraham.

ANAK ALLAH: (Mat 2:15) dan tinggal di sana hingga Herodes mati. Hal itu terjadi supaya genaplah yang difirmankan Tuhan oleh nabi: "Dari Mesir Kupanggil Anak-Ku.

ANAK ALLAH YANG MAHATINGGI: (Luk 1:32) .Ia akan menjadi besar dan akan disebut Anak Allah Yang Mahatinggi. Dan Tuhan Allah akan mengaruniakan kepada-Nya takhta Daud, bapa leluhur-Nya,

SURYA KEBENARAN: (Mal 4:2) Tetapi kamu yang takut akan nama-Ku, bagimu akan terbit surya kebenaran dengan kesembuhan pada sayapnya. Kamu akan keluar dan berjingkrak-jingkrak seperti anak lembu lepas kandang

TERANG SESUNGGUHNYA: (Joh 1:9) Terang yang sesungguhnya, yang menerangi setiap orang, sedang datang ke dalam dunia

POKOK ANGGUR YANG BENAR: (Joh 15:1) 15:1 Akulah pokok anggur yang benar dan Bapa-Kulah pengusahanya.

KEBENARAN: (Joh 1:14) Firman itu telah menjadi manusia, dan diam di antara kita, dan kita telah melihat kemuliaan-Nya, yaitu kemuliaan yang diberikan kepada-Nya sebagai Anak Tunggal Bapa, penuh kasih karunia dan kebenaran.

SAKSI: (Yes 55:4) Sesungguhnya, Aku telah menetapkan dia menjadi saksi bagi bangsa-bangsa, menjadi seorang raja dan pemerintah bagi suku-suku bangsa

FIRMAN: (Joh 1:1) Pada mulanya adalah Firman; Firman itu bersama-sama dengan Allah dan Firman itu adalah Allah.

FIRMAN ALLAH: (Why 19:13) Dan Ia memakai jubah yang telah dicelup dalam darah dan nama-Nya ialah: Firman Allah.


Semua Ayat dikutip berdasarkan “King James Version of the Bible.”Sumber: Bible.com Minstries * P.O. Box 850 * Dewey, AZ * 86327. http://www.bible.com/
Diterjemahkan: Pdt.W.P.Siregar, STh

TUHAN beri hati, Dia ingin kamu sepenuh hati

"Karena itu, saudara-saudaraku, berusahalah sungguh-sungguh, supaya panggilan dan pilihanmu makin teguh. Sebab jikalau kamu melakukannya, kamu tidak akan pernah tersandung." (2 Pet 1:10)

Nasehat ini ditujukan kepada setiap orang percaya (Kristen), tanpa terkecuali. Memanglah demikian bahwa setiap orang percaya dipanggil dan dipilih menjadi pekerja dalam Kerajaan Allah. Tuhan tidak menghendaki pekerjaan yang setengah-setengah atau tidak serius. Dia menginginkan setiap orang bekerja bagiNya dengan segenap hati, jiwa dan akal budi. Dalam kehidupan sehari-hari saja kita berusaha menghasilkan yang terbaik untuk dipertanggungjawabkan kepada pimpinan yang adalah juga manusia. Bukankah seharusnya kita berbuat lebih daripada itu kepada Tuhan?! Bukankah kita harus lebih takut kepada Tuhan daripada kepada manusia?! (Kisah 5:29) Itulah sebabnya rasul Paulus juga pernah berkata: "Apa pun juga yang kamu perbuat, perbuatlah dengan segenap hatimu seperti untuk Tuhan dan bukan untuk manusia." (Kol 3:23) Jadi menjadi orang Kristen yang benar itu berarti kita haruslah menjadi seorang yang suka bekerja keras tidak bermalas-malasan, sungguh-sungguh tidak setengah-setengah hati, berusaha sebaik mungkin tidak menyerah pada keadaan. Hal ini tidak hanya berlaku untuk bidang kehidupan sehari-hari melainkan juga untuk urusan rohani. Setiap orang harus sungguh-sungguh untuk mendewasakan imannya sehingga panggilannya menjadi semakin mantap dan berbuah bagi kemuliaan Tuhan. TUHAN telah beri kita hati, Dia ingin kita sepenuh hati menunaikan panggilanNya. Amin!