Friday 13 March 2009

DOA; Sederhana dengan hasil luarbiasa (Yun 2:7)

“Ketika jiwaku letih lesu di dalam aku, teringatlah aku kepada TUHAN, dan sampailah doaku kepada-Mu, ke dalam bait-Mu yang kudus.”

Ini adalah doa Yunus saat berada di dalam perut ikan. Tentulah keadaannya sangat menderita di dalam perut ikan besar tersebut. Hal itu terlihat dari isi doanya; susah, nyawanya terancam (ay. 2, 5). Berada di dalam perut ikan tentu saja merupakan penderitaan yang sangat luar biasa. Hal itu dapat diidentikkan seperti berada di dalam dunia orang mati/kuburan (ay. 2) dan terusir dari hadapan Tuhan (ay. 4), tidak bebas atau terbelenggu (ay. 6). Hal-hal tersebut di atas sudah cukup lengkap menggambarkan apa yang dia katakan dalam nats ini “jiwaku letih-lesu.” Dalam Bahasa Indonesia sehari-hari (BIS) dikatakan, “Nyawaku letih lesu.” Seolah-olah dia ingin mengatakan kondisinya sangat susah bernafas atau nyawanya hampir saja melayang. Dalam keadaan yang demikian berat atau membelenggu tidak ada lagi yang bisa dilakukan. Bagi beberapa orang dalam posisi seperti ini mungkin akan pasrah pada nasib buruknya. Tapi tidak dengan orang percaya. Saat semua jalan sudah buntu, pintu sudah tertutup atau daya sudah habis selalu ada kemungkinan (alternatif) jika “asa” (harapan) masih terpelihara. Motto hidup orang Percaya adalah TATA (There Are Thousand Alternatif) tapi orang yang tidak percaya adalah TINA (There Is No Alternatif). Orang percaya selalu berpegang pada apa yang dapat Allah lakukan baginya tapi orang yang tidak percaya berpegang pada apa yang dapat dilakukannya. Yunus sangat terbelenggu dan nyawanya letih lesu, tapi ada hal yang tidak mungkin terbelenggu oleh perut ikan itu, yaitu; hati, pikiran, iman dan pengharapannya. Dia memang tidak dapat berbuat banyak untuk melawan keadaan tersebut tapi dia masih bisa melakukan satu hal penting dan penuh kuasa untuk menolongnya menghadapi situasi itu, yaitu; DOA. Itulah yang Yunus lakukan dalam situasi yang sangat menyiksa atau menyesakkan ini. Kelihatannya sangat sederhana tapi hasilnya sungguh luar biasa. Allah memberi kekuatan kepadanya selama tiga hari tiga malam berada di dalam perut ikan tersebut dan menyelamatkannya (2:10). Inilah rahasia di balik doa yang sering dilupakan orang dewasa ini. Bukankah hidup kita sering sekali berada pada situasi Yunus?! Karena banyaknya masalah kadang-kadang kita sulit untuk menjelaskan apa yang sedang terjadi. Tapi satu hal yang pasti; jiwa kita letih-lesu, pikiran kacau-balau, dada terasa sesak, langkah terasa berat, kadang godaan untuk menempuh jalan sesat hampir kita lakukan, hidup seperti terbelenggu bahkan hampir putus asa. Pengalaman Yunus ini menjadi teladan yang sangat baik bagi kita. Lakukan yang sederhana ini, “berdoalah!” lalu lihat hasilnya. Saudara akan sulit menduganya. Karena doa akan membuka jalan kepada berjuta inspirasi atau kemungkinan yang tidak pernah saudara pikirkan sebelumnya. Saya juga turut berdoa, kiranya Tuhan menolong dan memberkati saudara. Amin.

No comments: