Saturday 28 March 2009

Bersukacita, Berjuang dan Menaaang! (Rom 12:12)

"Bersukacitalah dalam pengharapan, sabarlah dalam kesesakan, dan bertekunlah dalam doa."

Seorang anak bernama Ali sedang berada di lintasan lari jarak jauh (maraton). Walau start di bagian belakang namun dengan cepat dia meluncur ke depan melewati pelari-pelari lainnya. Sangat lumrah bahwa setiap atlet yang berlomba pasti ingin menjadi pemenang. Keinginan untuk mendapatkan tropi membuat setiap pelari berjuang sekuat tenaga. Ali lebih daripada itu. Sepertinya ada hal istimewa yang mendorongnya untuk terus berlari dan berlari. Setiap kali langkahnya melemah pada saat itu juga dia teringat akan janjinya kepada adiknya perempuan. “Saya pasti menang dan sepatu itu akan saya berikan untukmu.” Demikianlah suara itu terngiang di telinganya. Memang suatu waktu hatinya sangat sedih melihat adiknya meringis menahan rasa sakit akibat sepatunya yang terlalu sempit. Ayah mereka yang miskin membeli sendiri sepatu itu di pasar tanpa mengetahui secara pasti ukuran kaki putrinya. Seiring dengan itu di Sekolah mereka sedang diadakan lomba lari jarak jauh dimana salah satu tropinya adalah sepasang sepatu yang baru. Terdorong karena kasih sayang pada adiknya Alipun mendaftar sebagai salah satu peserta. Itulah yang membuatnya ada pada lintasan lari saat ini dan berlari seakan-akan tidak kenal lelah. Seolah-olah ada kekuatan istimewa yang membuatnya dapat bertahan dan terus berlari sampai tidak menyadari bahwa semua lawannya sudah jauh tertinggal. Bahkan dari ayahnya sendirilah dia tahu kemudian bahwa ternyata dia berhasil menjadi Juara I.

Ini adalah gambaran dari kehidupan orang percaya. Bagaikan sedang berlari orang percaya harus menghadapi berbagai macam perjuangan hidup. Kita capek, letih, lesu, susah, sedih, dll, bahkan kadang-kadang kita hampir menyerah. Tapi pengharapan akan mahkota mulia yang terdapat di balik kehidupan sekarang telah membangkitkan kekuatan tersendiri bagi kita menghadapi pergumulan hari ini. Dengan indah rasul Paulus mengatakan tentang ini, “Sebab aku yakin, bahwa penderitaan zaman sekarang ini tidak dapat dibandingkan dengan kemuliaan yang akan dinyatakan kepada kita.” (Rom 8:18) Pengharapan dalam Kristus selalu membangkitkan sukacita. Apapun yang terjadi hari ini orang percaya akan selalu “tersenyum” menghadapinya. Kendati beban salib terasa berat dia akan sabar memikulnya, tanpa bersungut-sungut atau menyesali nasibnya. Karena apa? Karena DOA. Doalah yang menjadi sumber inspirasi dan kekuatan bagi orang percaya menghadapi perjuangan hidup. Ibarat kunci doa akan membuka pintu-pintu solusi yang tertutup bagi kita selama ini. Dengan doa kita tidak hanya merasakan sentuhan tangan kita sendiri melainkan juga sentuhan tangan Allah yang kuat itu. Amin!

No comments: