Thursday 26 March 2009

Sukacita di dalam doa (Fil 1:4)

"Dan setiap kali aku berdoa untuk kamu semua, aku selalu berdoa dengan sukacita."

Ini adalah perkataan rasul Paulus segera setelah ucapan salamnya kepada jemaat di Filipi. Sepertinya dia sangat rindu kepada jemaat yang sangat dia kasihi ini. Hal itu terlihat dari ucapan salamnya yang sangat singkat (ay 1-2). Seolah-olah tidak ingin berpanjang lebar lagi dia langsung “to the point” mengungkapkan perasaannya bahwa saat ini dia sedang senang. Bukan karena sikonnya yang sedang "lancar-lancar saja.” Karena saat menulis surat ini dia justru sedang berada di dalam penjara dan selalu ada kemungkinan akan dihukum mati. Tapi karena jemaat/orang percaya di Filipi. Saat ini ketika di penjara dia sedang teringat pada mereka; betapa indahnya persekutuan mereka di dalam Injil Yesus Kristus. Hal itu sudah terjadi sejak dari mereka menerima Injil tersebut hingga sekarang. Artinya karena Injil ada suasana yang baru dalam kehidupan dan persekutuan mereka. Keindahan dari buah Injil itu juga sudah dirasakan oleh Paulus sendiri melalui partisipasi mereka saat rasul itu mengalami suka dan duka. Karena itu tidak mengherankan saat menulis surat ini dia berkata demikian: “Aku mengucap syukur kepada Allahku setiap kali aku mengingat kamu.” (ay 3) Rasa syukur ini diekspresikannya dengan cara mendoakan jemaat tersebut. Dan ketika dia berdoa dia melakukannya dengan rasa sukacita. Hal ini tidak terjadi hanya sekali saja tetapi berulang-ulang atau setiap kali. Contemporary English Version (CEV) sangat membantu kita mengerti apa yang sedang dirasakan oleh rasul ini. “And whenever I mention you in my prayers, it makes me happy. Ketika dia menyebut jemaat Filipi dalam doanya, hal itu selalu membuatnya bersukacita, kapan saja. Karena itu dapat dipahami mengapa surat Filipi ini disebut “SURAT SUKACITA” kendati saat menulisnya rasul Paulus sendiri sedang terancam nyawanya.

Inilah salah satu rahasia dari kekuatan rasul Paulus menghadapi berbagai tantangan dalam tugas Pemberitaan Injil. Doa telah menginspirasi dan membangkitkan pengharapan di dalam dirinya. Sehingga dia selalu kuat dan optimis menghadapi segala kemungkinan. Walau menderita tetapi dia tetap bersukacita. Ini sangat relevan dengan keadaan yang sedang kita hadapi saat ini. Banyak hal telah dilakukan dunia terhadap kita untuk membuat kita sedih atau putus asa. Tetapi lebih daripada itu setiap hari Kristus selalu melakukan kepada kita banyak kebaikan yang tak terhitung jumlahnya sehingga kita dapat bersukacita. Oleh karena sesuatu hal yang tidak menyenangkan mungkin hari ini, minggu ini atau bulan ini bahkan tahun ini kita tidak mau lagi berdoa atau setidaknya tidak menikmatinya lagi. Saat ini lebih baik tenangkan hati lalu mulailah hitung secara perlahan satu demi satu kebaikan Tuhan. Mungkin bantuan yang tidak terduga, keramahan orang lain kepada anda, selamat dari kecelakaan, rasa hormat orang lain terhadap anda, karya anda, orangtua, keluarga, anak-anak, dsb (tentu saja kita tidak akan sanggup menghitung semuanya). Bukankah itu sesuatu yang harus kita syukuri?! Dengan membiasakan diri bersyukur akan membangkitkan sukacita dalam kehidupan kita. Sehingga tidak ada alasan untuk tidak melakukan doa dengan sukacita. Amin.

No comments: