Wednesday 22 July 2009

Cinta uang membawa duka (I Timotius 6:10)

Karena akar segala kejahatan ialah cinta uang. Sebab oleh memburu uanglah beberapa orang telah menyimpang dari iman dan menyiksa dirinya dengan berbagai-bagai duka.

Nats ini merupakan nasihat rasul Paulus kepada Timotius untuk diajarkan kepada jemaat di Efesus. Dimana sebagian orang telah memiliki hasrat yang berlebihan untuk menjadi kaya. Sebenarnya ingin menjadi kaya tidak ada masalah tetapi hasrat yang berlebihan akan membuat orang gelap mata dan menghalalkan segala cara. Kelihatannya orang-orang ini memang sudah gelap mata karena terbukti mereka tidak lagi mengerti ajaran yang murni tentang Firman Tuhan. Seolah-olah mereka memahami betul akan inti ajaran Kristus tetapi sebenarnya mereka hanya berlagak sok tahu. Yang benar (halal) bagi mereka adalah jika mendatangkan keuntungan material. Karena itu mereka juga suka mencari soal dan bersilat kata. Kebiasaan mereka ini telah mengakibatkan timbulnya kedengkian, cidera, fitnah, saling curiga dan percekcokan karena orang-orang telah kehilangan akal sehat. Yang paling parah mereka juga mengharapkan keuntungan material dari ibadah itu sendiri. Artinya seluruh aktifitas keagamaan harus menjadi bagian dari upaya mendatangkan keuntungan materi sebanyak-banyaknya. Karena itu tepat sekali jika rasul Paulus menyebut mereka ini adalah orang-orang yang cinta uang. Tidak ada yang salah dengan uang tapi menjadi masalah jika orang menjadi cinta uang. Biasanya hati seseorang melekat pada apa yang dicintainya. Karena itu cinta uang akan membuat hati melekat pada uang. Sehubungan dengan itu Yesus pernah mengatakan: “Karena di mana hartamu berada, di situ juga hatimu berada.” (Mat 6:21) Jika hati sudah melekat pada uang maka pada saat yang sama dia mendapat prioritas utama dalam hidup. Dia akan menggantikan kedudukan TUHAN di dalam hati. Jika uang sudah bertakhta dalam hati seseorang maka orang tersebut akan menjadi pelayan bagi uang itu sendiri. Salah satu watak uang adalah tidak setia, sehingga mencintainya akan membuat orang sengsara atau menderita pada akhirnya. Hari ini dia seakan pelayan yang baik dan setia tapi besok dia bisa berobah menjadi tuan yang lalim. Hari ini dia bagai seorang kekasih yang membuat kita tersenyum tapi besok dia akan menjadi musuh yang membuat kita terkapar. Hubungan apapun yang dibangun di atas nilai uang adalah sangat rapuh dan berakhir pada kekecewaan. Itulah sebabnya dikatakan: “Akar segala kejahatan ialah cinta uang. Sebab oleh memburu uanglah beberapa orang telah menyimpang dari iman dan menyiksa dirinya dengan berbagai-bagai duka.” Yang menjadi akar segala kejahatan bukanlah uang melainkan cinta uang. Tidak terhitung jumlahnya orang yang telah terjerumus ke dalam lumpur dosa yang sangat dalam bahkan menggadaikan imannya sendiri karena uang. Demikian juga banyak sekali orang yang telah mengalami berbagai duka atau penderitaan karena memburu uang. Dalam Alkitab Contemporary English Version hal itu lebih jelas dinyatakan: “The love of money causes all kinds of trouble..........” (artinya: Cinta uang menyebabkan semua jenis masalah). Tidak hanya satu jenis masalah yang ditimbulkan oleh cinta uang tapi semua masalah, misalnya; masalah kesehatan, masalah sosial, masalah keamanan, masalah krisis iman, masalah rumahtangga, masalah pendidikan, dll. Yang paling parah semua masalah itu dapat terjadi pada saat yang bersamaan. Melalui nats ini kita diingatkan bahwa uang adalah salah satu dari sekian banyak pemberian TUHAN untuk kebahagiaan hidup umat manusia. Sebanyak-banyaknya atau sedikit-dikitnya uang yang kita punya dia tetaplah pemberianNya. Jangan pernah lebih mencintai pemberian itu daripada Dia Sang Pemberi itu sendiri. Syukurilah pemberianNya dan muliakanlah Dia yang memberi. Amin.