
Ini adalah gambaran atas apa yang dilakukan oleh Allah bagi manusia di dalam Yesus Kristus. Manusia ibarat radio tadi; terbuang di tempat kotor dan bau, tidak punya masa depan, tidak berguna bahkan sudah mati. Manusia hanya menunggu waktu sampai dibawa ke tempat penghancuran atau pembakaran. Syukur Yesus datang melawat bumi, Dia mengambil kita dari tempat dimana kita terbuang. Bukan karena kita telah melakukan sesuatu kebaikan bagiNya, tetapi hanya terdorong oleh Kasih karuniaNya yang besar. Jika dilihat dari keberadaan manusia, kita memang pantas berada di tempat pembuangan tadi, karena inilah yang dikatakan oleh Firman Tuhan tentang kita: “Karena dahulu kita juga hidup dalam kejahilan: tidak taat, sesat, menjadi hamba berbagai-bagai nafsu dan keinginan, hidup dalam kejahatan dan kedengkian, keji, saling membenci.” (ay.3) Tapi keadaan kita yang sedemikian rusak ini telah dipulihkan oleh Tuhan Yesus Kristus. Dia tidak perduli berapa mahalpun tebusan yang harus diberikanNya untuk pemulihan atau keselematan kita. Sekalipun harus dengan tubuh dan darahNya sendiri Dia rela melakukannya. Mungkin untuk orang yang baik ada orang yang berani mati. Tetapi tidak mudah seorang mau mati bagi orang yang benar. Lebih mustahil lagi ada orang mau mati untuk orang berdosa. Tapi itulah yang telah dilakukan oleh Yesus. (bnd. Rm 5:7-8) Yesus telah memberikan kita hal yang paling berharga sekalipun kita tidak pantas untuk menerimanya. Inilah keajaiban kasih karunia. Kasih KaruniaNya sematalah yang telah memulihkan dan menyelamatkan kita.
Orang yang sungguh-sungguh menyadari bahwa hanya oleh Kasih Karunia Tuhan saja dia diselamatkan hendaklah hidupnya:
a. Rendah hati: Bukankah apa yang ada pada kita saat ini hanya merupakan pemberian semata dan bukan hasil usaha sendiri. Karena itu tidak ada alasan untuk menyombongkan diri. Lagi pula Hukum rohani untuk kehidupan yang semakin diberkati adalah selalu merendahkan diri. “Barangsiapa meninggikan diri, ia akan direndahkan dan barangsiapa merendahkan diri, ia akan ditinggikan.” (Mat 23:12) Dan juga dikatakan “Karena itu rendahkanlah dirimu di bawah tangan Tuhan yang kuat, supaya kamu ditinggikan-Nya pada waktunya.” (1 Pet 5:6)
b. Selalu bersyukur: Bersyukur adalah salah satu tanda dari orang yang mengenal dan menghargai berkat-berkat Tuhan dalam kehidupannya. Dia akan menggunakan berkat-berkat itu secara bertanggungjawab, bermanfaat bagi sesama dan menjadi kemuliaan bagi Tuhan. Tapi sangat disayangkan ada juga orang menjadi seperti radio tadi, pada akhirnya hidupnya sama sekali tidak berguna bagi sesama dan selalu mendukakan hati Tuhan.
c. Berbuah kebaikan: Tidak cukup bersyukur atau berterimakasih dalam perkataan melainkan harus nyata juga dalam perbuatan baik setiap hari. Jika kita berterimakasih atas kebaikan orang pada kita seharusnyalah kita meneladani perbuatan itu dengan melakukan hal yang sama kepada orang lain. Tuhan telah melakukan hal terbaik bagi kita sepantasnyalah kita meneladani perbuatanNya. Dia telah bermurah hati kepada kita bukankah seharusnya kita juga menjadi orang yang murah hati? (bnd Mat 18:33)
c. Berbuah kebaikan: Tidak cukup bersyukur atau berterimakasih dalam perkataan melainkan harus nyata juga dalam perbuatan baik setiap hari. Jika kita berterimakasih atas kebaikan orang pada kita seharusnyalah kita meneladani perbuatan itu dengan melakukan hal yang sama kepada orang lain. Tuhan telah melakukan hal terbaik bagi kita sepantasnyalah kita meneladani perbuatanNya. Dia telah bermurah hati kepada kita bukankah seharusnya kita juga menjadi orang yang murah hati? (bnd Mat 18:33)
d. Memuji-muji Tuhan: Jika kita sungguh-sungguh menyadari bahwa Yesus telah memberikan kita harta yang paling berharga tentulah kita tidak akan pernah berhenti untuk memuj-muji Dia. Tantangan hidup, penderitaan, penganiayaan, pencobaan, sakit-penyakit, dll tidak akan pernah menghentikan kita memuji Tuhan. Sekalipun banyak orang telah meninggalkanNya tapi orang yang sudah menerima kasih Karunia tidak akan mungkin berhenti mengikut dan melayaniNya. Amin.